Voice Engine Milik OpenAI Bisa Mengkloning Suara Hanya dalam 15 Detik

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 31 Maret 2024 | 11:55 WIB
Voice Engine Milik OpenAI Bisa Mengkloning Suara Hanya dalam 15 Detik
Logo OpenAI. (OpenAI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - OpenAI kembali menggerakkan sektor berita AI, kali ini menarik perhatian dengan alat baru yang disebut Voice Engine.

Teknologi yang mengesankan ini dapat menghasilkan suara sintetis yang realistis setelah dilatih hanya dengan sampel audio berdurasi 15 detik.

Hal ini membuka kemungkinan baru, salah satunya adalah skenario film aksi mata-mata.

Sayangnya, perusahaan tidak berniat mempublikasikan Voice Engine dalam waktu dekat.

Baca Juga: Apple Gandeng Google dan OpenAI Buat Garap iPhone AI Pesaing Samsung

Bayangkan sebuah alat yang dapat membaca teks apa pun dengan suara yang terdengar alami, bahkan menirukan emosi.

Itulah potensi Voice Engine, yang saat ini digunakan dalam pratinjau terbatas untuk fungsi baca dengan lantang pada aplikasi ChatGPT OpenAI.

Ilustrasi AI ChatGPT (freepik/val-suprunovich)
Ilustrasi AI ChatGPT (freepik/val-suprunovich)

Selain hiburan, aplikasinya juga sangat luas, sebagaimana melansir laman Gizmochina, Minggu (31/3/2024).

Voice Engine dapat merevolusi pendidikan, menerjemahkan podcast ke dalam bahasa baru, dan memberikan bantuan komunikasi bagi mereka yang non-verbal.

Namun, kekuatan teknologi ini disertai dengan tanggung jawab.

OpenAI menyadari potensi penyalahgunaan, seperti menyebarkan informasi yang salah atau meniru suara seseorang.

Baca Juga: OpenAI Segera Rilis Sora Akhir Tahun, AI Ajaib yang Bisa Ubah Teks Jadi Video

Oleh karena itu, Voice Engine masih dirahasiakan untuk saat ini.

OpenAI bertujuan untuk mengatasi permasalahan ini melalui penelitian dan diskusi terbuka.

Mereka berharap dapat menentukan cara terbaik untuk menerapkan alat canggih ini dan mempersiapkan masyarakat menghadapi era baru yang berorientasi pada AI ini.

Fokus pada pembangunan yang bertanggung jawab ini sangatlah penting.

Dengan semakin banyaknya deepfake dan konten buatan AI lainnya, kemampuan untuk membedakan konten nyata dan konten buatan menjadi semakin sulit.

Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]

OpenAI menyadari tantangan yang ada, termasuk potensi masalah pada autentikasi suara dan penipuan telepon.

Menemukan solusi terhadap masalah ini akan menjadi sangat penting seiring dengan kemajuan teknologi suara sintetis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI