Ramai-ramai Konsumen Gugat Apple karena Jual iPhone Kemahalan

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2024 | 21:08 WIB
Ramai-ramai Konsumen Gugat Apple karena Jual iPhone Kemahalan
Ilustrasi iPhone. Foto: iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max yang resmi diluncurkan Apple pada 12 September 2023. [Apple.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum selesai tuntutan Pemerintah Amerika Serikat, Apple kembali terseret hukum lagi. Gugatan ini diajukan oleh para konsumen iPhone dengan tudingan monopoli pasar smartphone.

Gugatan dalam bentuk class action alias berkelompok sudah diajukan konsumen di pengadilan federal California dan New Jersey, Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, tuntutan ini mewakili jutaan konsumen iPhone di AS.

Konsumen menuding kalau Apple menjual iPhone dengan harga yang mahal lewat praktik monopoli, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (28/3/2024).

Tuntutan tersebut sama dengan apa yang diajukan Departemen Kehakiman AS, yang mana Apple melanggar undang-undang anti monopoli di negara tersebut. Mereka membatasi teknologi untuk aplikasi pesan, dompet digital, dan produk lainnya.

Baca Juga: Bos Facebook Mau 'Culik' Karyawan Google demi Teknologi AI

Apple pun sudah membantah tudingan Pemerintah AS soal kasus monopoli itu. Namun mereka belum menanggapi gugatan class action terbaru ini.

Ini bukan kali pertama Apple menghadapi masalah hukum terkait monopoli. Februari lalu, Apple mendapatkan masalah serupa dari gugatan class action soal monopoli di toko aplikasi App Store. Namun Apple juga membantah tudingan tersebut.

Apple digugat pemerintah AS

Minggu lalu Pemerintah AS melalui Department of Justice (DOJ) menggugat Apple dengan tudingan monopoli. Mereka menganggap raksasa teknologi itu menerapkan kebijakan yang menghalangi pesaing dan menghambat inovasi.

Gugatan itu mengungkap kalau Apple menggunakan kendalinya atas iPhone dalam tindakan ilegal karena membatasi ekosistem. Tak hanya iPhone, produk lain seperti iPad (tablet), Mac (laptop), dan Apple Watch (jam tangan pintar) juga diseret.

Baca Juga: Game Immortal Kingdoms M Mobile Resmi Dirilis ke Indonesia

Mereka menganggap kalau produk Apple ini layaknya walled garden alias taman yang diberikan tembok.

Namun Apple menganggap kalau ekosistemnya perlu dibatasi demi menciptakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang mulus dan aman kepada konsumen. Mereka juga mengklaim kalau hal ini dibutuhkan agar data pribadi penggunanya aman dan dilindungi.

Apple pun membandingkan ekosistem iPhone dengan Android, yang mana HP buatan Google itu tidak membatasi produk ataupun memberikan lisensi ke pengembang aplikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI