Bos Facebook Mau 'Culik' Karyawan Google demi Teknologi AI

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2024 | 20:46 WIB
Bos Facebook Mau 'Culik' Karyawan Google demi Teknologi AI
CEO Meta, Mark Zuckerberg. [Christof Stache/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan induk Facebook dan Instagram, Meta, dilaporkan mulai agresif untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Bahkan CEO Meta Mark Zuckerberg turun tangan langsung demi ambisi tersebut.

Zuckerberg disebut mulai menghubungi secara pribadi para karyawan di divisi DeepMind Google demi mengembangkan teknologi AI. Padahal Google adalah perusahaan teknologi yang juga pesaing Meta.

Narasumber yang mengetahui masalah ini menyebut kalau Zuckerberg mengajak para karyawan Google ini melalui email dan membujuknya pindah kerja, sebagaimana mengutip laporan dari NDTV, Kamis (28/3/2024).

Bahkan, Meta juga siap menawarkan pekerjaan tanpa wawancara formal serta menegosiasikan gaji maupun insentif demi mendapatkan talenta terbaik Google.

Baca Juga: Tablet Samsung Ikut Kebagian Galaxy AI, Ini Daftar dan Jadwal Rilisnya

Meta sendiri memang gencar mengembangkan teknologi AI demi merevolusi aplikasi video buatannya. AI ini nantinya dipakai untuk merekomendasikan konten video ke pengguna.

Head of Facebook, Tom Alison sebelumnya mengungkapkan rencana Meta untuk mengkonsolidasikan sistem rekomendasi menjadi satu model AI yang kuat, menjanjikan saran yang lebih menarik dan responsif.

“Daripada hanya mendukung Reels, kami sedang mengerjakan sebuah proyek untuk memberdayakan seluruh ekosistem video kami dengan model tunggal ini, dan kemudian kami dapat menambahkan produk rekomendasi Feed kami untuk juga dilayani oleh model ini," beber dia.

"Jika kami melakukan hal ini dengan benar, rekomendasi yang kami berikan tidak hanya akan menjadi lebih menarik dan relevan, namun menurut kami daya tanggap rekomendasi tersebut juga akan meningkat,” sambungnya lagi.

Meta sebetulnya sudah menggunakan teknologi AI untuk berbagai fitur seperti Reels, Group, hingga Feed. Namun mereka mulai bereksperimen dengan AI lebih canggih untuk menggabungkan semua rekomendasi itu.

Baca Juga: Negara Ini Uji Coba AI untuk Tertibkan Lalu Lintas, Kalau di Indonesia Dijamin Panen Tilang

Hanya saja Meta terkendala masalah kekurangan chip komputer. Perusahaan asal Amerika Serikat itu pun telah menjadi pembeli utama chip Nvidia H100, menghabiskan 4,5 miliar Dolar AS (Rp 71 triliun) pada tahun 2023.

Di sisi lain Nvidia baru saja merilis chip Blackwell atau B200, yang mana prosesor grafis AI ini diklaim lebih canggih dari H100. Meta pun diperkirakan bakal menunggu hingga tahun 2025 untuk mendapatkan produknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI