Memahami Perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED, Mana yang Terbaik?

Agung Pratnyawan Suara.Com
Kamis, 28 Maret 2024 | 16:14 WIB
Memahami Perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED, Mana yang Terbaik?
HP Samsung Galaxy S24 dengan Layar AMOLED. [Samsung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berikut adalah perbedaan antara OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED, mana yang lebih baik?

Dewasa ini, ada banyak sekali pilihan ponsel yang dijual di pasar. Ponsel-ponsel tersebut dibekali dengan teknologi layar yang berbeda-beda, tergantung kelas dan harganya.

Beberapa ponsel kelas menengah ke bawah dibekali dengan panel layar IPS LCD dengan rasio kontras yang lebih terbatas dan reproduksi warna yang sekadarnya.

Jika Anda ingin merasakan pengalaman visual layar yang lebih menyenangkan, sebaiknya pilih perangkat yang menawarkan panel OLED.

Baca Juga: 8 Rekomendasi HP Xiaomi Memori Jumbo, 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan

Panel OLED memiliki segudang keunggulan, seperti efisiensi daya lebih tinggi, warna lebih luas, dan rasio kontras tak tertandingi. 

OLED juga memiliki beberapa “keturunan” yaitu AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan juga LTPO AMOLED. Lalu apa bedanya panel-panel ini?

Perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED yang biasa ada di smartphone.

1. OLED

OLED, singkatan dari Organic Light Emitting Diode, merupakan teknologi layar yang memungkinkan pikselnya untuk memancarkan cahaya sendiri tanpa perlu backlight tambahan. 

Baca Juga: 3 Rekomendasi HP Oppo 3 Jutaan, Memori Besar Performa Handal

Hal ini membuat panel OLED menjadi lebih efisien secara energi, serta memiliki rasio kontras yang tak tertandingi. Meskipun demikian, kerentanannya terhadap burn-in atau retensi gambar mungkin menjadi kekurangannya.

Panel OLED menghadirkan sudut pandang lebih lebar dibandingkan LCD, fleksibel, dan dapat menampilkan warna hitam pekat yang menghasilkan rasio kontras tinggi.

Terlepas dari kelebihannya, panel OLED berpotensi terkena masalah burn-in atau retensi gambar. Saat menampilkan elemen visual statis di tempat yang sama dalam jangka waktu lama, elemen tersebut akan berbayang dan tercetak secara permanen di layar seiring berjalannya waktu.

2. AMOLED

AMOLED merupakan pembaruan dari panel OLED. Panel ini memiliki sejumlah penyempurnaan yang membuatnya mampu memberikan visual lebih baik. AMOLED adalah singkatan dari Active-Matrix Organic Light Emitting Diode. AMOLED adalah teknologi yang dikembangkan oleh Samsung.

Dibandingkan OLED, Anda bisa menikmati berbagai keunggulan AMOLED seperti masa pakai lebih lama, lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tingkat kecerahan atau pencahayaan lebih tinggi.

Sama seperti OLED, AMOLED juga tidak membutuhkan backlight sehingga mampu menjaga daya tahan baterai agar tidak cepat habis. Rasio kontras AMOLED juga sangat baik, mampu mencapai tingkat pencahayaan terendah pada 0 nit (true black).

Response time yang dihadirkan juga lebih cepat dibandingkan panel LCD mayoritas. Jadi, panel AMOLED cenderung cocok untuk bermain game sekaligus menikmati visual indah di layar karena akurasi warnanya yang baik.

Sayangnya biaya produksi AMOLED memang lebih mahal dibandingkan IPS LCD atau OLED biasa. Itu sebabnya AMOLED awalnya hanya dimiliki oleh ponsel-ponsel andalan.

Seiring berkembangnya teknologi, ponsel terjangkau yang menggunakan AMOLED mulai bermunculan. Namun umumnya ponsel murah dengan AMOLED tidak akan menawarkan refresh rate yang tinggi secara bersamaan. Oh iya, sama seperti OLED, AMOLED juga punya risiko terbakar jika menampilkan warna yang sama secara terus menerus dalam satu piksel.

3. Super AMOLED

Jika AMOLED merupakan bentuk penyempurnaan dari OLED, maka Super AMOLED bisa dikatakan merupakan bentuk penyempurnaan dari AMOLED. 

Super AMOLED merupakan bentuk penyempurnaan dari AMOLED, dengan kemampuan menampilkan rasio kontras tanpa batas berkat tidak adanya lapisan backlight di dalamnya. 

Fitur AOD (Always On Display) juga bisa diimplementasikan dengan baik pada panel Super AMOLED. Namun, kelebihan ini juga disertai dengan risiko burn-in jika warna yang sama terus-menerus ditampilkan dalam satu piksel.

4. Dynamic AMOLED / AMOLED Dinamis 2X

Hadir pada tahun 2019, panel Dynamic AMOLED merupakan penyempurnaan dari Super AMOLED. Segala sifat Super AMOLED juga dimiliki oleh Dynamic AMOLED ini. Bedanya, Samsung memberikan tambahan sertifikasi HDR10+ sehingga warna, kontras, dan tingkat kecerahannya semakin bagus.

Panel Dynamic AMOLED juga mendukung color gamut DCI-P3 sehingga layar akan selalu menampilkan warna-warna punchy di setiap tingkat kecerahan.

Adapun kelebihan lainnya, Dynamic AMOLED cenderung menghasilkan emisi cahaya biru yang lebih sedikit. Dengan begitu, mata penggunanya tidak mudah lelah.

Dynamic AMOLED juga kerap memiliki tambahan nama “2X” di belakangnya yang menandakan layarnya memiliki refresh rate dua kali lipat, yakni 120 Hz.

Selain Dynamic AMOLED, Samsung juga merilis varian panel lain bernama E4 AMOLED. Singkatnya, ini adalah generasi penerus Super AMOLED yang diluncurkan pada tahun 2020. Seperti Dynamic AMOLED, E4 AMOLED juga mendukung sertifikasi HDR10+ dan gamut warna DCI-P3.

E4 AMOLED juga telah mendapat sertifikat Display Mate A+, mengusung akurasi warna delta E di bawah 1, mendukung refresh rate 120 Hz dan juga touch sampling rate 240 Hz.

Uniknya, AMOLED E4 juga didukung teknologi MEMC (Motion Estimation Motion Compensation) yang mampu meningkatkan frame rate pada video yang Anda tonton.

5. LTPO AMOLED

Sementara LTPO AMOLED merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Apple dengan fokus pada efisiensi daya sebanyak mungkin. 

Refresh rate layar dapat diatur secara otomatis berdasarkan aktivitas yang terdeteksi, sehingga baterai bisa bertahan lebih lama. Namun, biaya produksi layar tersebut cukup mahal dan umumnya hanya dimiliki oleh ponsel kelas atas.

Dengan penggunaan LTPO AMOLED, refresh rate pada layar Apple Watch dapat diturunkan menjadi 1 Hz saat menampilkan gambar statis, dan kembali menjadi 60 Hz saat layar digunakan (swipe). Dengan demikian, baterai bisa bertahan lebih lama dari seharusnya.

Seiring berkembangnya teknologi, LTPO AMOLED juga digunakan pada smartphone kelas atas, seperti OPPO Find X3 Pro, OPPO Find X5 Pro, Samsung Galaxy Z Flip3, dan masih banyak lagi. Kekurangannya, produksi panel layar ini sangat mahal sehingga hanya dimiliki oleh ponsel-ponsel andalan saja.

6. OLED Super Retina XDR

Selain LTPO AMOLED, Apple juga memiliki varian panel OLED lain bernama Super Retina XDR OLED. Panel yang pertama kali diterapkan pada iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max ini memiliki rentang dinamis lebar yang semakin ditingkatkan, sehingga warna hitam benar-benar terlihat pekat dengan warna putih terlihat begitu murni.

Tak hanya itu, Apple juga mengklaim Super Retina XDR OLED merupakan varian OLED terbaik di industri dalam hal mencegah masalah burn-in. Menurut Apple, ponsel ini memiliki algoritma khusus yang dapat memantau penggunaan setiap piksel untuk menghasilkan data kalibrasi.

Saat ini, panel Super AMOLED dimiliki oleh ponsel dengan kelas harga 2 jutaan. Sedangkan varian OLED lainnya seperti Dynamic AMOLED, E4 AMOLED, dan LTPO AMOLED masih hanya dimiliki oleh ponsel kelas atas.

Itulah perbedaan OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, dan LTPO AMOLED yang biasa digunakan di smartphone.

Kontributor : Damai Lestari 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI