Pindah App TikTok-Tokopedia Dinilai Justru Berisiko Keamanan Siber

Senin, 18 Maret 2024 | 10:52 WIB
Pindah App TikTok-Tokopedia Dinilai Justru Berisiko Keamanan Siber
Beda tampilan aplikasi TikTok Shop (kanan) dan Tokopedia (kiri). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proses migrasi sistem elektronik TikTok Shop ke Tokopedia secara backend atau di balik layar dinilai lebih aman ketimbang pemisahan dilakukan secara situs atau aplikasi. Saat ini TikTok Shop dalam proses menyelesaikan migrasi sistem agar sesuai dengan ketentuan Permendag Nomor 31 tahun 2023.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, proses migrasi Tiktok Shop ke Tokopedia ini diharapkan dapat segera selesai sesuai dengan deadline April mendatang sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh pengguna, terutama UMKM.

Heru juga menilai waktu 4 bulan uji coba yang diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini wajar, lantaran jika migrasi dilakukan dengan cepat di bawah 3 bulan, maka berisiko terjadi pelanggaran data (data breach) dan berpotensi memberi dampak ke pengalaman para pengguna.

“Kita mengenal apa yang disebut API [Application Programming Interface] yang sebetulnya lebih aman dari sisi data pengguna, jadi pemisahan sistem di back-end sah-sah saja dan lazim terjadi di teknologi informasi,” kata Heru, dikutip Senin (18/3/2024).

Baca Juga: Khawatir Soal Data, DPR Desak Pemerintah Tak Lagi Beri Toleransi ke Tiktok Shop

Pada akhir Desember tahun lalu, pakar keamanan siber dan forensik digital, Alfons Tanujaya juga mengatakan bahwa bergabungnya Tiktok dan Tokopedia ini akan memberikan dampak positif pada perekonomian dan penerimaan negara.

Sementara itu dari sisi keamanan siber, metode yang digunakan dalam komunikasi antar server TikTok dan Tokopedia haruslah seamless dan jangan terlalu banyak berpindah situs. 

“Jump app [pindah aplikasi] sangat berisiko sehingga mudah disusupi Man in The Middle (MITM) attack. Kalau API [memakai] lebih aman karena kedua server saling berhubungan langsung tanpa perantara dan jauh lebih sulit dieksploitasi dibandingkan jump app,” kata Alfons, Kamis (14/12/2023).

Pada akhir Februari 2024, Kemendag juga terus memantau integrasi sistem e-commerce antara TikTok dengan Tokopedia. "Untuk perkembangan migrasi back-end sistemnya saat ini seluruh proses pembayaran sudah dilakukan pada sistem Tokopedia," ujar Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang, Jumat (23/2/2024). 

Kemendag juga akan terus memantau secara intens sampai proses kemitraan antara Tokopedia dan TikTok 100% comply dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31. 

Baca Juga: Usai Eks Istri Buka Suara, Kini Kurnia Meiga Dibanjiri Hujatan soal Miras saat Live TikTok

"Apalagi, Tiktok dan Tokopedia sudah berkomitmen untuk menyelesaikan proses migrasi sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh Kemendag yaitu 4 bulan sejak 12 Desember 2023," katanya.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim mengatakan, saat ini proses migrasi terus berjalan dan mengalami perkembangan signifikan. "Migrasi sistem back-end antara kedua aplikasi tersebut diharapkan selesai sesuai target awal. Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan aplikasi TikTok Tokopedia sesuai ketentuan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI