Suara.com - Apple Vision Pro masih tersedia secara terbatas di Amerika Serikat usai debut pertama kali pada Februari lalu. Kabar gembira, headset AR/VR milik Apple ini diyakini bakal meluncur ke banyak negara lain dalam waktu dekat.
Tanda-tanda bahwa Apple Vision Pro siap hadir ke luar AS semakin menguat usai rangkaian kode di VisionOS bocor ke publik. MacRumors menemukan fakta bahwa Apple sedang bersiap memberikan beberapa fitur dan dukungan untuk negara selain AS pada produk terbarunya.
Keyboard virtual untuk perangkat saat ini hanya mendukung bahasa Inggris (AS). Namun, laporan terbaru menyebutkan bahwa rangkaian kode kini memiliki 12 bahasa yang akan ditambahkan.
Deretan bahasa pada rangkaikan kode mencakup Kanton-Tradisional, China, Inggris (Australia), Inggris (Kanada), Inggris (Jepang), Inggris (Singapura), Inggris (Inggris), Perancis (Kanada), Perancis (Prancis), Jerman (Jerman), Jepang, dan Korea.
Baca Juga: Bukan iPhone, Apple Mau Bikin MacBook Lipat
Hanya ada tiga negara dari Asia yang termuat pada daftar yaitu Jepang, Singapura, dan Korea. Pasar lain seperti India dan Indonesia masih belum ada. China, Australia, Kanada, Jepang, Singapura, Inggris, Prancis, dan Jerman mungkin menjadi negara pertama yang melihat headset tersebut dijual di negara mereka.
Dikutip dari NDTV, analis Ming-Chi Kuo juga mengklaim bahwa Apple Vision Pro dapat diperkenalkan ke lebih banyak wilayah lebih cepat dari perkiraan. Alasan utama terjadinya hal ini adalah penurunan permintaan terhadap headset AR/VR.
"Karena pertumbuhan permintaan yang terbatas di pasar AS, memajukan jadwal rilis global adalah hal yang menguntungkan ketika pasokan meningkat," kata Ming-Chi Kuo.
Sebagai informasi, Apple Vision Pro menampilkan layar Micro OLED ganda, dengan total 23 juta piksel. Ini mencakup lensa 3D khusus untuk konten augmented reality di seluruh bidang pandang pemakainya.
Perangkat membawa rangkaian sensor yang komprehensif, termasuk kamera utama, kamera bawah untuk pelacakan tangan, iluminator IR, dan pemindai LiDAR. Apple Vision Pro membuat publik terkesima mengingat perangkat memiliki resolusi 4K dengan teknologi komputasi spasial. Headset AR/VR tersebut dibanderol dengan harga 3.500 dolar AS atau Rp 54,3 juta.
Baca Juga: Tak Cuma di Smartphone, Data Pengguna Mobil Juga Dipanen untuk Dijual?