Suara.com -
Pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan teknologi seperti Meta sepertinya belum usai. Terbaru, mereka PHK massal kepada karyawan yang bekerja di Facebook Messenger.
Adapun badai PHK ini berdampak pada sekitar 50 pekerja di Facebook Messenger, sebagaimana dilaporkan dari India Today, Selasa (12/3/2024).
Juru bicara Meta menolak mengomentari PHK tersebut. Ia hanya mengaku kalau perusahaan sedang melakukan efisiensi saat ini.
Tahun lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan kalau 2023 adalah waktunya perusahaan untuk melakukan efisiensi. Hasilnya, Meta melakukan PHK kepada ribuan karyawan dan menghapus beberapa divisi.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika TikTok Benar-benar Diblokir Amerika
Meskipun awalnya efisiensi ini dilakukan hanya dalam waktu setahun, namun sepertinya itu diperpanjang tanpa batas waktu. Hal ini pun mendorong adanya perubahan budaya kerja di Meta.
Sebab beberapa manajer di Meta kini makin aktif dalam mencari cara untuk memangkas biaya dan merampingkan tim. Hal ini menyebabkan adanya kecemasan terus menerus di antara beberapa pekerja.
Bulan lalu, Meta dilaporkan sukses mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 134,9 miliar Dolar AS atau Rp 2.093 triliun setelah mengumumkan PHK massal.
Selama laporan pendapatan perusahaan, Zuckerberg membahas tentang performa Meta seperti peluncuran produk baru Threads, kacamata pintar Ray-Ban, VR dalam headset Quest 3, hingga upaya intensif dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Cara Posting Secara Anonim di Grup Facebook