Elon Musk Mau Hapus Jumlah Retweet dan Likes di Twitter X

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 11 Maret 2024 | 14:42 WIB
Elon Musk Mau Hapus Jumlah Retweet dan Likes di Twitter X
Akun twitter Elon Musk terlihat pada smartphone di depan logo Twitter. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilik X alias Twitter, Elon Musk mau menghapus jumlah retweet dan likes dari tampilan beranda alias home.

"Itu pasti terjadi," kata Elon Musk lewat akun Twitter, dikutip dari PC Mag, Senin (11/3/2024).

Musk menambahkan kalau beranda Twitter nantinya hanya akan menampilkan jumlah views. Artinya tidak ada lagi jumlah likes atau retweet di beranda.

Namun kalian masih bisa melihat berapa jumlah likes atau retweet apabila tweet yang sedang viral itu ketuk.

Baca Juga: Fitur Vivo X Fold 3 Terungkap, Diklaim Lebih Ringan dari iPhone 15 Pro

Pengguna X sepertinya tidak menyukai hilangnya jumlah retweet dan likes yang digagas Musk. Dalam jajak pendapat yang dilakukan lebih dari 8.000 orang, 87 persen dari hasil polling mengaku tidak ingin perubahan itu terjadi.

Sejak Twitter dibeli Elon Musk, banyak fitur baru yang muncul di platform tersebut. Contohnya yakni jumlah views yang kini bisa dilihat semua pengguna.

Padahal sebelumnya jumlah views di tweet hanya bisa dilihat oleh orang yang membuat konten tersebut.

Diduga alasan Elon Musk menghapus jumlah retweet dan like ini kemungkinan untuk merapikan desain visual aplikasi. Alasan lainnya yakni untuk menekankan stigma agar pengguna tidak fokus pada jumlah likes.

Ini bukan kali pertama suatu media sosial menghapus jumlah likes. Sebelumnya Facebook dan Instagram sudah melakukan hal serupa, yang mana pengguna bisa menyembunyikan jumlah suka di konten mereka.

Baca Juga: 5 Hal Baik yang Terjadi dalam Drama 'Flex X Cop' Episode 12, Heartwarming!

YouTube pun juga menyembunyikan jumlah unlike atau tidak suka di video kreator. Alasan dihapusnya jumlah unlike ini demi mengurangi bully yang ada di platform milik Google tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI