Suara.com - Instagram merupakan salah satu jejaring sosial paling populer di dunia, terutama di kalangan anak muda. Namun, popularitas itu juga menjadi alasan mengapa Instagram sering digunakan oleh para penipu mencari mangsa.
Berikut ini lima jenis penipuan yang paling umum terjadi di Instagram dan cara menghindarinya:
1. Penipuan giveaway
Banyak orang melakukan giveaway di Instagram untuk barang atau jasa tertentu. Hal ini umumnya dilakukan oleh para pemilik bisnis di Instagram untuk memasarkan produk mereka.
Baca Juga: Cara Menghubungkan AirPods ke HP Android
Namun, penipu terkadang memanfaatkan hal itu dengan meniru identitas, mencuri gambar, dan mengadakan giveaway di mana pemenang diminta untuk membayar sejumlah uang atau membagikan informasi pribadi.
Giveaway sungguhan biasanya tidak menuntut persyaratan lebih dari sekadar memberikan like, komentar, mengikuti akun, atau menandai beberapa orang di postingan tersebut.
Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati jika ada yang mengirimkan tautan dan menyebut pengguna memenangkan giveaway.
2. Phising
Phishing adalah penggunaan halaman web palsu untuk mengelabui pengguna agar membagikan informasi pribadi, seperti login bank atau Instagram.
Baca Juga: 10 Cara Terbaik Memperbaiki Speaker HP Android
Selain konsekuensi langsung seperti pencurian finansial atau kehilangan kendali atas Instagram, ada risiko pemerasan, peniruan identitas, atau penipu yang menggunakan informasi Meta pengguna untuk masuk ke platform lain.
Untungnya, Instagram tidak akan pernah menangguhkan akun pengguna kecuali pengguna memverifikasinya, misalnya dengan mengetuk tautan email, WhatsApp, atau SMS.
URL phising juga terlihat berbeda dengan URL milik perusahaan sebenarnya.
3. Pemalsuan barang mewah
Beberapa penipu mengaku menjual barang-barang mewah dan sering kali dengan diskon besar. Pengguna mungkin tertarik untuk membeli, namun biasanya barang yang ditawarkan adalah barang palsu atau tiruan.
Jika pengguna melihat suatu barang terlalu murah, maka pengguna patut untuk curiga. Terlebih jika harga barang itu jauh di bawah harga asli yang dijual di pasaran.
Seperti halnya phishing, pengguna dapat mengidentifikasi pemalsu melalui kesalahan ejaan, terjemahan yang buruk, dan URL yang tampak aneh atau menyesatkan. Selain itu, biasanya kualitas gambar yang ditampilkan memiliki kualitas buruk.
4. Influencer palsu
Jika pengguna didekati oleh orang lain yang mengaku menawarkan hal-hal seperti saran investasi atau eksposur Instagram yang lebih luas layaknya seorang influencer, maka pengguna harus waspada.
Influencer palsu seringkali mudah diidentifikasi dengan mengunjungi profil mereka. Deskripsi akun mereka cenderung tidak jelas dan hanya membuat pengguna membuka tautan mencurigakan, yang harus pengguna hindari jika terjari phising.
5. Pekerjaan palsu
Mencari pekerjaan saat ini terbilang cukup sulit. Oleh karena itu, banyak orang yang akan tergiur jika melihat iklan lowongan pekerjaan di Instagram.
Namun, pengguna tetap harus berhati-hati terhadap iklan lowongan pekerjaan karena hal itu bisa saja palsu. Terlebih jika pemilik bisnis meminta untuk membagikan informasi pribadi tanpa proses orientasi, termasuk wawancara dan kontrak.
Jika pengguna tengah mencari pekerjaan, maka disarankan untuk melihatnya di situs penyedia karier terpercaya seperti LinkedIn atau Jobstreet.
Itulah beberapa jenis penipuan yang umum terjadi di Instagram dan bagaimana cara menghindarinya.