Sempat Dikorupsi, BAKTI Kominfo Targetkan Sisa Proyek BTS 4G Selesai Juni 2024

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 18:17 WIB
Sempat Dikorupsi, BAKTI Kominfo Targetkan Sisa Proyek BTS 4G Selesai Juni 2024
Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika alias BAKTI Kominfo menargetkan sisa proyek base transceiver station BTS 4G, yang sempat dikorupsi, selesai tahun ini.

Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan kalau dari total 5.618 BTS 4G, pihaknya sudah menyelesaikan 4.988 menara atau site. Artinya, masih ada 630 menara yang belum dibangun.

"Peresmian on airnya, 4.988 BTS 4G di Talaud kemarin, belum selesai kan seluruh site yang akan dibangun BAKTI. Ada 630 yang belum selesai," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jumat (8/3/2024). 

Perempuan yang akrab disapa Indah ini menerangkan kalau sisa menara BTS 4G yang belum selesai itu terdapat di Pulau Papua. Ia beralasan kalau molornya proyek karena masalah keamanan.

Baca Juga: Soal Ganjar Dilaporkan ke KPK Dicap Politis, Mahfud MD: Saya Tak Mandang Itu, Terserah KPK Aja

Namun Indah mengaku kalau proyek itu diminta untuk tetap diselesaikan. Hasilnya per 6 Maret 2024, ada 118 site yang sudah berstatus on-air alias sudah bisa dipakai masyarakat.

Dengan demikian, masih ada 512 menara BTS 4G yang akan diselesaikan BAKTI Kominfo. Indah memastikan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat untuk membangun sisa BTS.

"Pada 6 Maret 2024 sekitar 118 site siap beri layanan di wilayah Papua. Kami juga lakukan rapat koordinasi dengan Pemda, beberapa lokasi yang enggak bisa di bangun, kita lakukan relokasi wilayah ke tempat yang relatif lebih aman," paparnya. 

Indah menargetkan, proyek 512 BTS 4G akan diselesaikan BAKTI Kominfo pada Juni 2024.   

"Untuk BTS Kita tetap berkomitmen untuk berupaya semaksimal mungkin untuk selesai di bulan Juni," pungkasnya.

Baca Juga: Kominfo Ancam Blokir Airbnb hingga Agoda Buntut Tak Daftar PSE

Hanya saja ia mengaku masih ada kendala untuk menyelesaikan, tepatnya masalah keamanan di Papua. Padahal sudah ada beberapa BTS 4G yang statusnya dikit lagi selesai.

"Ada beberapa puluh site saat ini misalnya barang itu sudah ada di lokasi, tinggal kita lakukan penyambungan ke konektor (milik) operator seluler. Tapi tidak bisa kami lakukan karena ancaman-ancaman keamanan," bebernya.

"Jadi hal-hal yang seperti ini itu tetap menjadi risiko yang kami hitung. Tapi bahwa kami selesaikan bulan Juni kami berupaya keras," pungkasnya.

Kasus Korupsi BTS BAKTI Kominfo

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan belasan tersangka terkait kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kominfo. Dari belasan tersangka tersebut enam di antaranya telah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat. Salah satunya adalah mantan Menkominfo Johnny G Plate. 

Dalam kasus ini, Johnny Plate dituntut 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar, subsider satu tahun penjara. Kemudian dia juga harus membayar biaya pengganti Rp 17,8 miliar subsider 7 tahun 6 bulan penjara. 

Pada dakwaan Jaksa, Plate disebut  menerima uang sebesar Rp 17,8 miliar pada kasus korupsi BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo.

Sementara eks Dirut Bakti Kominfo  Anang Achmad Latif didakwa menerima uang senilai Rp 5 miliar. Sedangkan Tenaga Ahli HUDEV UI, Yohan Suryanto didakwa menerima uang senilai Rp 453 juta atau Rp 453.608.400.

Kemudian Konsorsium Fiberhome PT Telkom Infra, PT Multi Trans Data (PTMTD) untuk paket 1 dan 2 sebesar Rp 2,9 triliun atau Rp2.940.870.824.490. Konsorsium Lintasarta, Huawei dan SEI untuk Paket 3, sebesar  Rp 1,5 triliun atau Rp1.584.914.620.955.

Konsorsium IBS dan ZTE Paket 4, 5, sebesar  Rp 3,5 triliun atau Rp3.504.518.715.600. Akibatnya, Jaksa menyebut mereka merugikan keuangan negara senilai Rp 8 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI