Sambut Masa Depan Digital, UI dan Yandex Menyelenggarakan Seminar AI

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 15:45 WIB
Sambut Masa Depan Digital, UI dan Yandex Menyelenggarakan Seminar AI
Seminar AI yang digelar Yandex dan UI (Yandex)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, Alexander Krainov memberikan penjelasan rinci tentang sejarah modern AI, mengeksplorasi asal usul jaringan saraf dan AI generatif. Dia menelusuri evolusinya hingga saat diperkenalkannya AlexNet pada tahun 2012, yang menunjukkan kemampuan jaringan saraf dalam melakukan tugas pengenalan gambar, dan model pertama yang dapat menghasilkan gambar, musik, dan teks yang semakin tidak dapat dibedakan dari konten buatan manusia.

“Model terbaru seperti DALL-E dan ChatGPT, yang dapat membuat gambar dari deskripsi tekstual dan terlibat dalam percakapan mirip manusia, bukan sekadar program—mereka adalah bagian dari proses sistematis penemuan, penelitian, dan pengembangan ilmiah. Saat ini, kita melihat semakin banyak inovasi di bidang AI— yangmembentuk dunia dengan cara yang baru kita pahami,” ungkap Alexander Krainov.

Dekan FMIPA UI, Prof Alhadi Bustamam mencatat bahwa ada beberapa masalah yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk ketergantungan ilmu data pada ketersediaan data, kekhawatiran seputar privasi dan keamanan, dan potensi penyalahgunaan AI.

Lewat bahasannya menyoal "Data Science and AI Horizons: Navigating The Current Landscape and Future Prospects". Dia mengeksplorasi cara matematika, ilmu data, dan AI dapat membantu mengatasi tantangan dunia nyata dengan meningkatkan proses pengambilan keputusan, mitigasi risiko, mendeteksi penipuan, dan menganalisis tren untuk perbaikan berkelanjutan.

Berbeda dengan Alhadi Bustaman, Dr. Muhammad Hilman membahas titik temu antara AI dan high-performance computing (HPC), menyoroti peran klub mahasiswa independen di UI yang terlibat dalam penelitian topik tersebut.

“Penelitian kami dengan HPC mencakup simulasi tingkat lanjut, analisis data, dan kolaborasi interdisipliner, serta menarik talenta. Banyak ilmuwan dari seluruh dunia yang ingin datang ke Indonesia untuk melakukan penelitian kolaboratif," terang Dr. Hillman.

"Kami bercita-cita untuk menjadi yang terdepan, memanfaatkan sepenuhnya infrastruktur dan kemampuan kami untuk mengelola kumpulan data yang sangat besar dan menstimulasi model kami. Model-model tersebut nantinya dapat digunakan di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam dan komputasi,” imbuhnya.

Khusus untuk ranah industri farmasi, Prof Dr Arry Yanuar menguraikan berbagai jenis AI yang digunakan dalam industri ini antara lain pembelajaran mesin, pembelajaran mendalam, pemrosesan bahasa alami, robotika dan otomatisasi, serta pemodelan dan simulasi prediktif. Dia menekankan peran AI dalam mempercepat proses penemuan obat dengan memanfaatkan kemajuan terbaru dalam data besar, bioinformatika, dan kimia.

Turut hadir tim proyek RISTEK UI dalam seminar, mahasiswa fakultas ilmu komputer Oey Joshua, Bryan T, dan Nyoo Steven yang mempresentasikan solusi bertenaga AI untuk industri hukum. Tim tersebut mengusulkan sebuah alat yang akan membantu pembuat kebijakan dan mahkamah konstitusi dengan menyederhanakan proses peringkasan generatif, pengambilan undang-undang, pemrosesan dokumen, dan kelengkapan hukum.

Baca Juga: ITB Gelar Seminar Pertimbangan Etika AI dalam Kota Cerdas & Inovasi, Kerja Sama dengan Yandex

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI