Riset: Jika Paham Teknologi AI, Gaji Orang Indonesia Bisa Naik 36%

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 11:29 WIB
Riset: Jika Paham Teknologi AI, Gaji Orang Indonesia Bisa Naik 36%
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) turut berdampak pada karier orang Indonesia. Jika para pekerja memahami cara kerja AI, gaji mereka bisa naik hingga lebih dari 36 persen.

Tak hanya karyawan umum, para pekerja di bidang teknologi informasi hingga riset dan pengembangan juga berpotensi naik gaji masing-masing 53 persen dan 49 persen apabila menggunakan AI.

Hal ini terungkap dalam riset Amazon Web Services (AWS) dan Access Partnership bertajuk Mengakselerasi Keterampilan AI: Menyiapkan Tenaga Kerja Asia-Pasifik untuk Pekerjaan di Masa Depan. Studi ini turut melibatkan lebih dari 1.600 pekerja dan 500 perusahaan di Indonesia.

Riset turut mengungkap 98 persen pekerja di Indonesia mengharapkan bahwa keterampilan AI mereka akan membawa dampak positif terhadap karir mereka, termasuk peningkatan efisiensi kerja, minat untuk berkembang secara intelektual, dan juga mempercepat kariernya.

Sebanyak 96 pekerja di Indonesia menunjukkan minat untuk mengembangkan keterampilan AI guna mempercepat karier, dan minat ini melintasi berbagai generasi.

Rincinya minat AI ini mencakup 97 persen dari Generasi Z, 98 persen dari Millennial, dan 93 persen dari Generasi X. Sementara 75 persen dari para baby boomers, yakni kelompok demografi yang identik dengan usia pensiun, mengatakan bahwa mereka akan mendaftar untuk kursus peningkatan keterampilan AI jika ditawarkan.

[Kiri-Kanan] Emmanuel Pillai, Head of AWS Training & Certification ASEAN dan Matteo Sutto, CEO, RevoU
[Kiri-Kanan] Emmanuel Pillai, Head of AWS Training & Certification ASEAN dan Matteo Sutto, CEO, RevoU

Penelitian juga menunjukkan bahwa imbal hasil produktivitas dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan AI bisa sangat besar bagi Indonesia.

Pengusaha yang disurvei mengharapkan produktivitas organisasi mereka meningkat hingga 57 persen karena teknologi AI mendorong inovasi dan kreativitas (78 persen), mengotomatiskan tugas-tugas yang repetitif (77 persen), serta meningkatkan alur kerja dan hasil (74 persen). Pekerja meyakini bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi mereka hingga 58 persen.

Kemudian hampir semua perusahaan (99 persen) memperkirakan perusahaan mereka akan menjadi organisasi yang didorong oleh AI pada tahun 2028. Sementara 98 persen perusahaan percaya bahwa departemen IT mereka akan menjadi pihak yang paling diuntungkan.

Baca Juga: Nvidia GTC 2024 Segera Digelar, Bedah Keunggulan Teknologi AI

Mereka juga memproyeksikan bahwa departemen riset dan pengembangan (97 persen), operasional bisnis (97 persen), sales dan pemasaran (96 persen), keuangan (94 persen), sumber daya manusia/SDM (91 persen), dan legal (85 persen) juga akan mendapatkan manfaat yang signifikan dari AI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI