Banyak Platform Asing, Ini Jurus Vidio Saingi Gempuran Netflix dkk di Indonesia

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2024 | 21:26 WIB
Banyak Platform Asing, Ini Jurus Vidio Saingi Gempuran Netflix dkk di Indonesia
Managing Director Emtek sekaligus CEO SCM & Vidio, Sutanto Hartono saat ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (5/3/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persaingan aplikasi over the top (OTT) asing di Indonesia seperti Netflix dan Disney+ Hotstar di Indonesia tak membuat nyali Vidio ciut. Sebagai platform OTT lokal, mereka memiliki sejumlah cara untuk menghadapi raksasa teknologi global tersebut. 

Managing Director Emtek sekaligus CEO SCM & Vidio, Sutanto Hartono menjelaskan, cara melawan gempuran Netflix dkk yakni dengan memperbanyak kerja sama ke sejumlah rumah produksi untuk menggarap konten lokal.

Ia menjelaskan, kolaborasi dengan production house ini membuat Vidio bisa lebih dulu meluncurkan konten seperti series buatan Indonesia.

"Makanya kami partnership, kami keluarkan konten lokal saat mereka belum," kata Sutanto saat ditemui di SCTV Tower, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga: Jadi Platform OTT Nomor 1 di Indonesia, Vidio Ungkap Rencana IPO

Ia melanjutkan, Vidio juga terus memperbanyak kerja sama untuk memperbanyak konten seperti olahraga, yang mana ini memang tidak dimiliki Netflix.  

"Sports pun sama, Netflix enggak ada," imbuhnya.

Kendati begitu dia tak menutup kemungkinan kalau Netflix juga terjun menggarap series lokal seperti Gadis Kretek. Hanya saja Sutanto masih yakin kalau serial TV yang dimiliki masing-masing platform memiliki ciri khas tersendiri.

Sutanto menilai, dari total 270 juta penduduk di Indonesia, tidak mungkin selera mereka terhadap konten OTT sama. Makanya, ia membedakan konten agar tidak tergerus persaingan.

"Saya percaya, dari 270 juta populasi, kan enggak mungkin seleranya sama. Sehingga kalau kita harus saingan sama global, enggak boleh head to head. Kami pasti mental," paparnya.

Baca Juga: Film 'My Name is Loh Kiwan' Sempat Ditolak Song Joong Ki 7 Tahun Lalu

Sutanto mengakui kalau konten lokal yang disajikan Netflix memang lebih baik. Ia membandingkan serial Open BO buatan Vidio dengan Gadis Kretek yang digarap Netflix.

Meski demikian, series itu memiliki segmen masing-masing. Dijelaskannya, Gadis Kretek belum tentu menjadi serial populer apabila tayang di Vidio, begitu pula sebaliknya.

"Netflix kan top lah, di market ini. Makanya kontennya seperti itu. Kalau kami kan beda. Kami ini kan TV yang naik kelas. Jadi lebih ke mess market," beber dia.

"Contoh Open BO. Kalau dibandingkan dengan Gadis Kretek, belum tentu itu doing usual di Vidio. Sebaliknya juga. Jadi ada kadang-kadang perbedaan representasi, contoh kaya TV ya," timpalnya lagi.

Berdasarkan data dari firma riset Media Partner Asia (MPA), Vidio adalah aplikasi OTT peringkat pertama di Indonesia untuk kuartal empat (Q4) 2023. Platform ini unggul dari pesaing seperti Viu, Disney+ Hotstar, dan Netflix.

Kemudian menurut laporan We Are Social 2024 yang dirilis Data.ai, Vidio menjadi aplikasi video streaming nomor satu di Indonesia sepanjang tahun 2023, baik dari kategori download maupun pengeluaran konsumen (consumer spending).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI