Suara.com - Platform over the top (OTT) Vidio tak menutup kemungkinan untuk menjadi perusahaan terbuka alias initial public offering (IPO). Lebih lagi Vidio adalah platform OTT nomor satu di Indonesia, unggul dari pesaing seperti Netflix dan Disney+ Hotstar.
"Kami tentu saja ultimate goal-nya IPO," kata Managing Director Emtek sekaligus CEO SCM & Vidio, Sutanto Hartono saat ditemui di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Namun ia mengakui ada beberapa syarat sebelum Vidio layak menjadi perusahaan Tbk. Pertama yakni mereka harus mampu membuat investor yakin dengan kinerja aplikasi streaming video tersebut.
"Kami harus mempunyai suatu cerita yang investornya merasa yakin, tidak hanya sesaat tapi sustainable (keberlanjutan)," terangnya.
Baca Juga: Film 'My Name is Loh Kiwan' Sempat Ditolak Song Joong Ki 7 Tahun Lalu
Syarat kedua adalah momentum. Sutanto mengakui kalau kondisi pasar saham di global saat ini memang sedang turun.
Maka dari itu, ia menilai kalau tren perusahaan menuju IPO sedang berkurang. Sutanto pun enggan memaksakan Vidio menjadi Perusahaan Terbuka.
Sedangkan untuk faktor dari dalam negeri, Sutanto menilai kalau Indonesia baru saja selesai menyelenggarakan Pemilihan Umum 2024 (Pemilu). Ia masih melihat kondisi pasar, tepatnya gairah investor.
"Apakah itu membangkitkan semangat investor lagi? Take a look," imbuhnya.
Lebih lanjut Sutanto merasa kalau mereka memiliki rekam jejak yang baik dalam melakukan IPO. Ia berkaca dari kasus Bukalapak yang sudah lebih dulu masuk pasar saham ketimbang pesaingnya, Tokopedia, e-commerce yang juga dari Indonesia.
Baca Juga: CEO XL Axiata, Dian Siswarini: Regulasi OTT Yes Diperlukan, Bukan Demi Certain Privilege Operator
"Kami sanggup melakukan IPO itu. Terakhir kan Bukalapak. Di saat tetangga masih lama. Kami sudah first unicorn yang go public. Jadi kami optimistis bisa menuju IPO," pungkasnya.
Berdasarkan data dari firma riset Media Partner Asia (MPA), Vidio adalah aplikasi OTT peringkat pertama di Indonesia untuk kuartal empat (Q4) 2023. Platform ini unggul dari pesaing seperti Viu, Disney+ Hotstar, dan Netflix.
Kemudian menurut laporan We Are Social 2024 yang dirilis Data.ai, Vidio menjadi aplikasi video streaming nomor satu di Indonesia sepanjang tahun 2023, baik dari kategori download maupun pengeluaran konsumen (consumer spending).