Suara.com - Fenomena langit dapat terjadi berbeda-beda setiap bulannya. Pada Maret 2024, pengamat di Indonesia bisa melihat aneka fenomena yang terjadi di langit dengan mata telanjang.
Mulai dari konjungsi hingga Gerhana Bulan Penumbra, berikut ini lima fenomena langit pada Maret 2024:
1. Konjungsi Bulan dan Jupiter
Bulan dan Jupiter akan mengalami kenaikan yang sama pada 14 Maret 2024, dengan Bulan melintas 3 derajat di sebelah utara Jupiter.
Baca Juga: Anti Ribet! Cara Menyimpan Pesan Teks di Android dan iPhone
Pada waktu yang hampir bersamaan, kedua objek tersebut juga akan melakukan pendekatan terdekat, yang secara teknis disebut appulse.
Dari Jakarta, pasangan ini akan terlihat sekitar pukul 18:18 WIB dengan ketinggian 38 derajat di atas ufuk barat laut. Keduanya kemudian akan tenggelam menuju cakrawala pada pukul 21:03 WIB.
Bulan akan berada pada mag -10.9, dan Jupiter pada mag -2.1, keduanya berada di konstelasi Aries.
2. Pendekatan terdekat Bulan dan M45
Bulan dan M45 akan melakukan pendekatan jarak dekat pada 15 Maret 2024.
Baca Juga: Cara Mengubah Warna Teks Bubble di HP Android, Jadi Nggak Monoton!
Dari Jakarta, pasangan ini akan terlihat sekitar pukul 18:36 WIB dengan ketinggian 42 derajat di atas ufuk barat laut. Keduanya kemudian akan tenggelam pada pukul 21:57 WIB.
Bulan akan berada pada mag -11.4 dan M45 akan berada di mag 1.3. Kedua objek tersebut akan terletak di konstelasi Taurus.
Biasa disebut Pleiades atau Seven Sisters, M45 dikenal sebagai gugus bintang terbuka. Ini berisi lebih dari seribu bintang yang terikat secara longgar oleh gravitasi, namun secara visual didominasi oleh segelintir anggotanya yang paling terang.
3. Ekuinoks Maret
Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, di mana pada 2024 kali ini terjadi pada 20 Maret mendatang.
Ekuinoks bulan Maret menandai hari pertama musim semi bagi siapa pun yang tinggal di belahan Bumi utara dan hari pertama musim gugur bagi siapa pun yang tinggal di belahan Bumi selatan.
Pada hari ekuinoks, seluruh wilayah di Bumi memiliki waktu siang dan malam yang hampir tepat 12 jam, karena perjalanan tahunan Matahari.
Di mana pun pengamat tinggal di Bumi, pada hari ekuninoks, Matahari akan terbit dari titik di cakrawala yang terletak di sebelah timur dan terbenam di bawah titik yang terletak di sebelah barat.
Ekuinoks terjadi karena sumbu putaran Bumi miring dengan sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari.
4. Bulan purnama
Bulan purnama akan terjadi pada 25 Maret 2024. Saat ini terjadi, Bulan akan mencapai fase penuh.
Bulan purnama pada Maret juga dikenal dengan sebutan Worm Moon atau Bulan Cacing dalam penamaan Farmers' Almanac. Bukan tanpa alasan, ini karena Maret menandai tanah yang mulai menghangat dan tanda-tanda kehidupan pertama mulai kembali ketika cacing tanah, larva kumbang, dan belatung muncul dari dormansi musim dingin.
Pada malam-malam setelah 25 Maret, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap harinya dan menjadi menonjol di malam hari.
Dalam beberapa hari, Bulan hanya akan terlihat di langit menjelang fajar dan dini hari. Saat mencapai seperempat terakhir, seminggu setelah Bulan purnama, Bulan akan terbit di tengah malam dan terbenam sekitar tengah hari.
Pada saat mencapai fase penuh, Bulan akan terletak pada deklinasi 1°01'S di konstelasi Virgo. Itu akan terletak pada jarak 405.000 km dari Bumi.
5. Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada 25 Maret 2024. Bulan akan melewati bayangan Bumi antara pukul 11:53 hingga 16:32 WIB. Sayangnya, mungkin yang bisa menyaksikan fenomena ini hanyalah masyarakat Indonesia bagian timur.
Gerhana tersebut akan terlihat di lokasi mana pun di mana Bulan berada di atas cakrawala pada saat itu, termasuk di Amerika, Antartika, Alaska, dan Rusia timur laut.
Dengan kata lain, Bulan tidak akan terlihat dari Jakarta karena pada saat itu Bulan berada di bawah cakrawala.
Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar, dan Bulan melewati daerah terluar bayangan Bumi yang disebut penumbra.
Ini adalah bagian terluar dari bayangan Bumi, di mana Bumi tampak menutupi sebagian piringan Matahri, sehingga akan membuat Bulan tampak kurang terang dari biasanya, namun tidak sepenuhnya gelap.
Itulah beberapa fenomena langit yang bisa disaksikan pada Maret 2024.