Suara.com - Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, membeberkan soal isu merger dengan Smartfren.
Dirinya melihat dari pasar di India yang sangat besar, kerap perusahaan-perusahaan yang ada melakukan merger, terutama operator telekomunikasi.
"Idealnya sih kalau tiga itu maksimum lah... Kita punya network sekarang empat, jadi itu kan inefisiensi industry," ujarnya kepada Suara.com di tengah-tengah gelaran Mobile World Congress (MWC) 2024.
Dia menambahkan, hal ini merujuk kepada ketetapan pemerintah yang melarang berbagi antar satu operator telekomunikasi dengan lainnya dalam hal frekuensi dan lain sebagainya.
"Kalau boleh sharing, nggak masalah. Tapi karena nggak boleh sharing, jadi kita masing-masing bikin," kata Dian Siswarini.
Dia memandang, rencana merger itu demi mementuk sehatnya sebuah perusahaan telekomunikasi.

"Kalau menurut saya, ini bagus buat industri dan operator. Kalau mau sehat kan tadi profitnya cukup dan sebagainya," tambahnya.
Dia mengaku, para pemegang saham dari XL Axiata selalu melihat peluang untuk dilakukannya merger dengan Smartfren.
Namun, dari berkembangnya isu merger kedua perusahaan operator telekomunikasi ini, banyak pihak yang mempertanyakan soal realisasinya.
Baca Juga: XL Axiata Lolos Sertifikasi Carbon Disclosure Project
"Pertanyaannya, mungkin apa akan terjadi dan kapan terjadi? Tergantung ya, kalau orang mau kawin harus cocok," ungkap Presdir perempuan satu ini.