Presdir XL Axiata Dian Siswarini Buka-bukaan soal Isu Merger dengan Smartfren

Suwarjono Suara.Com
Kamis, 29 Februari 2024 | 15:33 WIB
Presdir XL Axiata Dian Siswarini Buka-bukaan soal Isu Merger dengan Smartfren
Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono (kanan) tengah berbincang dengan Presiden Direktur PT XL Axiata, Dian Siswarini (kiri) di Gelaran Mobile World Congress (MWC) 2024 Barcelona, Spanyol, mulai Senin 26 Februari hingga Kamis 29 Februari 2024. [Suara.com/Suwarjono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, membeberkan soal isu merger dengan Smartfren.

Dirinya melihat dari pasar di India yang sangat besar, kerap perusahaan-perusahaan yang ada melakukan merger, terutama operator telekomunikasi.

"Idealnya sih kalau tiga itu maksimum lah... Kita punya network sekarang empat, jadi itu kan inefisiensi industry," ujarnya kepada Suara.com di tengah-tengah gelaran Mobile World Congress (MWC) 2024.

Dia menambahkan, hal ini merujuk kepada ketetapan pemerintah yang melarang berbagi antar satu operator telekomunikasi dengan lainnya dalam hal frekuensi dan lain sebagainya.

Baca Juga: XL Axiata Lolos Sertifikasi Carbon Disclosure Project

"Kalau boleh sharing, nggak masalah. Tapi karena nggak boleh sharing, jadi kita masing-masing bikin," kata Dian Siswarini.

Dia memandang, rencana merger itu demi mementuk sehatnya sebuah perusahaan telekomunikasi.

Ilustrasi Smartfren
Ilustrasi Smartfren

"Kalau menurut saya, ini bagus buat industri dan operator. Kalau mau sehat kan tadi profitnya cukup dan sebagainya," tambahnya.

Dia mengaku, para pemegang saham dari XL Axiata selalu melihat peluang untuk dilakukannya merger dengan Smartfren.

Namun, dari berkembangnya isu merger kedua perusahaan operator telekomunikasi ini, banyak pihak yang mempertanyakan soal realisasinya.

Baca Juga: CEO XL Axiata Dian Siswarini: MWC 2024 Jadi Tempat Belajar dan Pentas untuk Kenalkan Indonesia

"Pertanyaannya, mungkin apa akan terjadi dan kapan terjadi? Tergantung ya, kalau orang mau kawin harus cocok," ungkap Presdir perempuan satu ini.

Melihat semua yang ada terkait isu merger ini, Dian Siswarini optimistis jika akan berakhir baik.

"Kalau menurut saya itu akan positif. Tunggu tanggal mainnya!" pungkasnya.

Isu merger berhembus sejak Menkominfo Budi Arie Setiadi yang mendorongnya.

Menurutnya, pemerintah setuju jika merger terjadi demi untuk menyehatkan ekosistem di industri telekomunikasi Indonesia.

Namun, dia tidak membatasi dengan siapa Smartfren memilih untuk merger.

Ilustrasi BTS XL Axiata. [XL Axiata]
Ilustrasi BTS XL Axiata. [XL Axiata]

Dia pun sempat mengucap jika Indonesia sebaikya memiliki tiga operator di industri telekomunikasi, agar lebih sehat dan efisien.

Saat ini, Indonesia memiliki empat operator telekomunikasi, Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Smartfren.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI