Suara.com - Indonesia menghadapi peningkatan jumlah food waste atau makanan yang terbuang dan menjadi sampah, yang mengkhawatirkan.
Kesalahan pemahaman bahwa pangan terbuang bersifat organik dan dapat terurai secara hayati ini berkontribusi pada lonjakan produksi sampah makanan.
Ketika lonjakan ini tak mendapat perhatian, masalah serius seperti ancaman gas metana, pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan akibat buruknya pengelolaan sampah akan segera menjadi permasalahan baru.
Lee Tae-Jin, Presiden PT. LG Electronics Indonesia (LG), melihat food waste atau makanan yang terbuang dan menjadi sampah ini juga berkontribusi pada total emisi gas rumah kaca secara internasional.
"Menyadari hal ini, LG berkomitmen untuk turut mengatasi persoalan food waste and insecurity sebagai isu penting dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dia menambahkan, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia secara luas, LG secara aktif mendorong kolaborasi cerdas dan lebih baik untuk mengatasi masalah-masalah penting secara berkelanjutan.

LG berperan dalam meminimalkan pangan terbuang ini melalui pengembangan inovasi pada perangkat kulkas miliknya.
Penciptaan kondisi sempurna untuk menjaga kesegaran dan rasa yang menjadi fokus utama inovasi ini, tak lepas dari keberadaannya sebagai komponen kunci dalam mengurangi jumlah makanan yang mesti terbuang.
Kulkas LG InstaView Door-in-Door membantu pemiliknya menyajikan makanan dan camilan seklaigus memperpanjang umur bahan-bahan.
Baca Juga: Infinix Pamer Teknologi Pendingin, Fokus di HP Gaming?
Kulkas LG InstaView Door-in-Door secara signifikan mengurangi kehilangan udara dingin dengan menyimpannya di tempat paling penting, yaitu di dalam ruangan.