Suara.com - Perusahaan dan penerbit game Electronic Arts (EA) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) 5 persen dari total karyawannya. Efisiensi ini juga mencakup pengurangan ruangan kantor hingga memangkas pekerjaan di beberapa judul game.
EA sendiri memiliki 13.400 karyawan per akhir Maret 2024. Artinya, badai PHK ini berdampak pada 670 pegawai EA.
CEO EA, Andrew Wilson mengatakan kalau mereka berupaya menyederhanakan operasi perusahaan untuk memberikan pengalaman yang lebih dalam dan lebih terhubung bagi para penggemarnya di dunia.
“Kami terus mengoptimalkan jejak real estat global kami untuk mendukung bisnis kami dengan sebaik-baiknya,” tulis Wilson dalam catatannya, dikutip dari CNBC, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga: Aplikasi Kencan Bumble Mau PHK 350 Karyawan
“Kami juga menghentikan judul game dan beralih dari pengembangan IP berlisensi di masa depan yang kami yakini tidak akan berhasil dalam industri kami yang terus berubah," lanjut dia.
Wilson mengatakan kalau PHK massal ini memungkinkan EA untuk lebih fokus pada peluang lain seperti kekayaan intelektual, olahraga, dan komunitas online yang mereka punya.
Sementara itu dokumen EA menyebut kalau PHK ini akan mendukung prioritas strategis perusahaan dan inisiatif lainnya. Rencananya, restrukturisasi perusahaan akan selesai menyeluruh pada akhir Desember 2024 nanti.
Dalam laporan pendapatan perusahaan kuartal tiga bulan lalu, Wilson menyebut kalau EA akan fokus untuk terus berinvestasi dalam franchise game yang memiliki banyak penggemar seperti Apex Legends, Battlefield, EA Sports FC, Madden NFL, dan The Sims.
PHK EA ini menambah daftar panjang efisiensi di industri game. Sebelumnya Sony mengumumkan hal serupa di divisi PlayStation yang berdampak pada 900 karyawan alias 8 persen dari total tenaga kerja.
Baca Juga: Aplikasi Kencan Bumble PHK Ratusan Karyawan, Mau Rombak Besar-besaran
Bulan lalu Microsoft juga mengumumkan PHK ke 1.900 pegawai di divisi game. Riot Games yang dimiliki Tencent turut memangkas sekitar 11 persen karyawannya.