"Pada tahun 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4 persen emisi global," ungkapnya.
Dikatakan dia, angka ini bahkan lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia.
Lebih lanjut Gates mengakui kalau minyak sawit memang sulit digantikan karena harganya yang murah, tidak berbau, dan stoknya melimpah.
"Ini juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewani adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan—dan barang-barang non-makanan—menjadi lebih baik," pungkasnya.