Suara.com - Tim ilmuwan yang beranggotakan 14 orang berhasil menemukan spesies baru ular terbesar di dunia. Spesies ular tersebut langsung diberi nama sebagai "akayima".
Ular ini ditemukan di perairan dekat hutan hujan tropis Amazon. Salah seorang ilmuwan bernama Profesor Freek Vonk mengungkap rasa takjub usai menemukan ular tersebut.
Freek Vong merupakan ilmuwan asal Vrije Universiteit Amsterdam yang kerap meneliti spesies unik di alam liar. Tim peneliti yang bergabung juga tak sembarangan karena mereka adalah ilmuwan berpengalaman dari sembilan negara.
"Anakonda terbesar yang pernah saya lihat. Ini adalah Anakonda Hijau Selatan (Eunectes murinus) di Brasil (tepatnya di sungai di Mato Grosso do Sul). Jadi sampai sekarang ini adalah satu-satunya spesies anakonda hijau yang kami tahu. Raksasa! Badannya setebal ban mobil dan kepalanya sebesar kepalaku," ucap Profesor Freek Vonk terkagum-kagum.
Baca Juga: Wajib Tahu, 6 dari 7 Spesies Penyu Langka Dunia Ada di Indonesia, Apa Saja?
Ilmuwan menjelaskan bahwa ini adalah spesies baru ular terbesar di dunia yang pernah didokumentasikan secara langsung melalui video. Mereka memberi nama spesies baru ini sebagai Eunectes akayima. Kata "akayima" berasal dari salah satu bahasa asli Amerika Selatan yang berarti "ular besar".
Dikutip dari NH Museum dan Science Times, spesies ular raksasa di Amazon itu berukuran 26 kaki (7,9 meter) dengan berat hampir 200 kilogram. Berdasarkan catatan sebelumnya, ular sanca batik terpanjang yang pernah ditemukan pada 1912 berukuran 10 meter.
Anakonda sendiri mempunyai ukuran tubuh (ketebalan badan) yang jauh lebih besar dibanding sanca batik. Oleh sebab itu, spesies bernama Eunectes akayima tergolong ular raksasa.
"Saya pernah menemukan spesies ular baru sebelumnya, namun itu berukuran kecil. Hewan yang kami temukan ini masuk dalam kategori makhluk legendaris," kata Profesor Freek Vonk melalui postingan Instagram yang diunggah pada Senin (19/02/2024) lalu. Sebagai catatan, anakonda adalah salah satu ular terbesar, terberat, dan terpanjang di dunia.
Kelangsungan hidup ular raksasa ikonis ini terkait erat dengan perlindungan habitat aslinya. Penelitian tersebut menekankan betapa kita harus berhati-hati terhadap hutan hujan tropis terbesar di dunia.
Baca Juga: BYD Kembali Kalahkan Tesla sebagai Produsen Mobil Listrik Terbesar Dunia