Suara.com - Google tengah menuai kontroversi beberapa waktu belakangan gegara produk kecerdasan buatannya (artificial intelligence/AI), Gemini. Miliarder sekaligus pemilik X alias Twitter Elon Musk pun ikut geram.
Mulanya, Google baru saja meluncurkan kemampuan Gemini untuk menghasilkan foto tokoh sejarah buatan AI generatif. Alih-alih kulit putih, Gemini justru menampilkan tokoh tersebut dengan kulit hitam atau sawo matang.
Elon Musk yang ikut kesal pun turut mengomentari produk AI generatif itu. Ia menilai kalau Google amat rasis dan anti peradaban.
"Saya senang Google terlalu berlebihan dalam menghasilkan gambar AI, karena hal itu membuat program mereka yang rasis dan anti peradaban menjadi jelas untuk semua orang," kata Elon Musk dalam akun Twitter, dikutip dari India Today, Minggu (25/2/2024).
Baca Juga: Layanan Google Pay Akan Dihentikan Juni 2024, Apa Gantinya?
Buntut kritikan itu, Google pun mengakui kalau produk Gemini buatannya memang tidak akurat untuk menghasilkan foto. Perusahaan AS itu pun menegaskan bakal memperbaiki akurasi alat AI generatifnya.
Senior Director of Product Management for Gemini Experiences Google, Jack Krawczyk menyadari kalau produknya bermasalah. Ia menjelaskan kalau AI memerlukan penyesuaian lebih lanjut, khususnya yang berkaitan dengan tokoh sejarah.
"Kami menyadari bahwa Gemini menawarkan ketidakakuratan dalam beberapa penggambaran pembuatan foto sejarah, dan kami berupaya untuk segera memperbaikinya," kata dia.
Akibatnya, Google pun memutuskan untuk menghentikan sementara kemampuan Gemini dalam mengolah foto AI.
"Kami akan menghentikan sementara pembuatan citra manusia dan akan segera merilis kembali versi yang lebih baik,” jelas Google.
Baca Juga: Google Pay Resmi Dihapus, Ini Penggantinya