Suara.com - Pengguna laptop mungkin pernah bertanya-tanya berapa lama rata-rata pemakaian laptop dapat bertahan dan seberapa sering pengguna harus mengganti laptop.
Secara umum, laptop dapat bertahan bertahun-tahun jika pengguna berinvestasi pada mesin yang andal dan merawatnya dengan benar.
Berikut ini panduan mengenai seberapa lama laptop dapat bertahan dan kapan waktu yang tepat untuk ganti laptop:
1. Seberapa sering harus mengganti laptop?
Baca Juga: Ganjar Mau Pemerintah Ikut Andil di Industri Gadget, Harga Laptop Maksimal Rp 1 Juta
Meningkatkan atau mengganti laptop adalah hal yang relatif umum dalam jangka waktu lima hingga 10 tahun setelah pembelian, namun tidak ada masa pakai yang pasti pada laptop.
Jika komponen utama rusak dan tidak lagi bergaransi, terkadang biaya perbaikannya lebih mahal daripada membeli baru.
Namun di luar masalah kerusakan, alasan terbesar untuk mengganti laptop biasanya adalah kecepatan. Tergantung pada seberapa kuat laptop saat dibeli, pada akhirnya pengguna mungkin menyadari bahwa aplikasi yang ingin pengguna gunakan di dalamnya tidak lagi berfungsi dengan lancar.
Saat mencoba menentukan apakah pengguna harus mengganti laptop atau tidak, pertanyaan terpenting yang harus dijawab adalah apakah pengguna dapat menggunakannya untuk melakukan apa yang ingin dilakukan atau tidak.
Jika bisa, maka satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah laptop pengguna terlalu lambat melakukan apa yang pengguna perlukan.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Axioo MyBook HYPE 1, Laptop Mungil dengan Harga Terjangkau
2. Bisakah meningkatkan suku cadang di laptop?
Sayangnya, kemungkinan besar suku cadang laptop tidak dapat ditingkatkan. Tidak seperti desktop, laptop lebih sering bersifat eksklusif.
Artinya, sering kali berisi komponen khusus yang tidak dapat dibeli. Meski begitu, meningkatkan RAM atau harddisk jauh lebih mudah di laptop dibandingkan mengupgrade CPU, GPU, atau motherboard.
Namun, meskipun menyangkut memori atau penyimpanan, itu akan bergantung pada laptop apa yang pengguna miliki jika pengguna dapat meningkatkannya. Beberapa produsen laptop akan mengizinkannya, dan beberapa tidak.
3. Apakah desktop bertahan lebih lama daripada laptop?
Secara umum memang demikian, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.
Pada dasarnya, desktop biasanya mengandalkan suku cadang yang tersedia, membuatnya lebih mudah untuk ditingkatkan dan meningkatkan umur panjang.
Tak hanya itu, berkat ukurannya, desktop juga cenderung memiliki sistem pendinginan yang lebih efektif dan seberapa panas perangkat keras merupakan faktor penting dalam menentukan berapa lama perangkat tersebut bertahan.
Sebagai kesimpulan, sangat masuk akal jika pengguna mengganti laptop lama dengan yang baru, mengingat teknologi baru sering kali jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Walau begitu, jika pengguna merasa laptop lama masih bisa melakukan pekerjaan yang dibutuhkan, maka berapa pun masa pakainya tidak menjadi masalah.