Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengaku terus melakukan patroli siber demi mencegah hoaks terkait pemilihan umum (Pemilu) maupun pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menkominfo mengklaim kalau pihaknya terus melakukan blokir alias take down konten berbau hoaks Pemilu 2024 ataupun Pilpres 2024.
"Sudah kami take down, pokoknya kami ada patroli siber 24 jam. Sudah banyak sekali yang kami take down," katanya saat ditemui di rumah dinas yang berlokasi di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kemenkominfo, jumlah hoaks Pemilu 2024 mencapai 227 periode 2023 hingga Januari 2024. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang hoaks Pemilu 2019.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Hampir Dipastikan Menang Satu Putaran, Sosok Jokowi Dinilai Jadi Penentu
Dari data yang sama, jumlah hoaks Pemilu 2019 yang ditemukan Kominfo mencapai 714. Rincinya, tahun 2018 ditemukan 58 hoaks, sedangkan 2019 ada 656 hoaks.
Berikut rincian hoaks Pemilu 2024 yang ditemukan Kominfo:
- Dukungan tokoh, instansi, kementerian/lembaga, dan organisasi masyarakat ke pasangan bakal calon presiden (bacapres)
- Hoaks dukungan pejabat negara kepada pasangan bacapres
- Manipulasi gambar atau foto dukungan ke bacapres
- Pernyataan tokoh dan paslon bacapres terkait agama atau SARA
- Penyelenggaraan Pemilu
- Pernyataan tidak benar terkait instansi penyelenggara
- Penambahan periode jabatan presiden
- Deklarasi dukungan untuk bacapres
- Hoaks kandidat pasangan bacapres
- Pembatalan bacapres
- Bansos saat kampanye pilpres
- Dukungan aparat penegak hukum
- Kejadian pada debat capres atau cawapres