Dirty Vote Makin Viral, Ini Komentar Pro Kontra dari Warganet

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 19:32 WIB
Dirty Vote Makin Viral, Ini Komentar Pro Kontra dari Warganet
Fakta Film Dirty Vote (instagram/@dandhy_laksono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerhati media sosial sekaligus Founder Drone Emprit Ismail Fahmi kembali menganalisis pendapat warganet soal film dokumenter Dirty Vote yang mengangkat soal fenomena pemilihan umum dan pemilihan presiden alias Pemilu 2024 dan Pilpres 2024 Indonesia.

Riset ini dilakukan Ismail Fahmi lewat analisa Drone Emprit di X alias Twitter, TikTok, hingga berita online selama 10-12 Februari 2024. Khusus Twitter, film ini justru mendapatkan sentimen negatif.

"Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter 'Dirty Vote' telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum," katanya dalam akun X @ismailfahmi, dikutip Selasa (13/2/2024).

Ismail menerangkan, film Dirty Vote mendapatkan sentimen negatif hingga 50 persen dengan jumlah sebutan (mention) 139.724 kali. Sementara sentimen positifnya hanya 43 persen dengan jumlah mention 119.320 kali.

Baca Juga: Bukan Golput? Pemeran Dirty Vote: Cari Cara Hindari Orang Buruk Berkuasa!

"Di Twitter, sentimen paling besar adalah negatif (50%) yang berisi kritikan kepada berbagai pihak yang disebut dalam film ini. Sentimen positif (43%) berisi dukungan pada film tersebut," tulis Ismail Fahmi.

Adapun warganet yang mendukung film ini berkumpul dengan akun-akun yang selama ini dikenal sebagai pendukung calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, hingga kalangan netral. Sementara warganet yang mengkritik adalah mereka yang berasal dari pendukung paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berikut komentar warganet yang pro film Dirty Vote di Twitter:

  • Film Dirty Vote mengungkap kebobrokan dalam sistem pemilu dan merusak tatanan demokrasi, memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi dalam proses demokrasi kita.

  • Melalui analisis hukum tata negara yang disampaikan oleh tiga ahli, film Dirty Vote memberikan sudut pandang yang kritis dan mendalam terhadap kecurangan yang terjadi dalam pemilu 2024.

  • Film Dirty Vote menjadi panggilan untuk memperhatikan dan mengatasi kecurangan dalam pemilu, serta mendorong transparansi dan integritas dalam proses demokrasi.
  • Dukungan dari berbagai pihak terhadap film Dirty Vote menunjukkan pentingnya pengungkapan kebobrokan dalam sistem pemilu dan keinginan untuk memperbaiki tatanan demokrasi kita.

  • Film Dirty Vote menjadi alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam pemilu dan menjaga integritas demokrasi kita.

  • Melalui film Dirty Vote, kita dapat memahami betapa pentingnya menjunjung tinggi integritas dan mengatur diri sendiri dalam membuat aturan yang berlaku untuk semua.

  • Film Dirty Vote memberikan pelajaran bahwa bantuan sosial seharusnya digunakan untuk menjalankan kewajiban terhadap warga miskin, bukan sebagai alat politik atau kepentingan pejabat.

  • Dengan menonton film Dirty Vote, kita dapat menjadi lebih melek dan peka terhadap bobroknya rezim saat ini yang menggunakan segala cara demi memenangkan pemilu.

  • Film Dirty Vote mengajak kita untuk tidak golput dan menggunakan hak suara kita dengan bijak, sesuai dengan nurani dan keyakinan kita.

  • Dukungan terhadap film Dirty Vote menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan yang kuat untuk melihat perubahan dan memperbaiki sistem pemilu yang ada.

Sementara itu berikut komentar kontra dari warganet Twitter soal film Dirty Vote:

  • Film Dirty Vote hanya merupakan propaganda kotor yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan menciptakan kekacauan dalam proses demokrasi.

  • Narasumber dalam film Dirty Vote dianggap tidak objektif dan memiliki kepentingan politik tertentu, sehingga informasi yang disampaikan dapat dianggap sebagai fitnah dan tidak dapat dipercaya.

  • Film Dirty Vote hanya menciptakan kegaduhan dan memperkeruh suasana politik, tanpa memberikan solusi konkret atau alternatif yang membangun.

  • Dukungan terhadap film Dirty Vote hanya berasal dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik tertentu, sehingga tidak dapat dianggap sebagai representasi opini masyarakat secara keseluruhan.

  • Film Dirty Vote tidak memberikan sudut pandang yang seimbang dan adil terhadap proses pemilu, sehingga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat secara negatif.

  • Film Dirty Vote hanya menciptakan kebencian dan polarisasi di antara masyarakat, tanpa memberikan ruang untuk dialog dan pemahaman yang lebih mendalam.

  • Informasi yang disampaikan dalam film Dirty Vote tidak didukung oleh bukti yang kuat dan dapat dianggap sebagai manipulasi fakta untuk mencapai tujuan politik tertentu.

  • Film Dirty Vote hanya menciptakan ketidakpercayaan terhadap institusi dan proses demokrasi yang ada, tanpa memberikan alternatif yang lebih baik atau solusi yang konstruktif.

  • Dukungan terhadap film Dirty Vote dapat dianggap sebagai upaya untuk mengganggu stabilitas politik dan menciptakan ketidakharmonisan di dalam masyarakat.

  • Film Dirty Vote hanya menciptakan kebingungan dan kekacauan dalam pemilu, tanpa memberikan pemahaman yang jelas atau solusi yang dapat diimplementasikan.

Baca Juga: Dilaporkan ke Bawaslu, Cak Imin Tetep Cuit Dirty Vote, Netizen: Emang Agak Laen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI