Suara.com - Perusahaan teknologi Meta membenarkan kalau mereka telah memblokir akun Facebook dan Instagram Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Alasannya, akun tersebut mendukung serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.
Meta menegaskan kalau pemblokiran ini dilakukan berdasarkan kebijakan organisasi dan individu berbahaya. Panduan itu melarang organisasi maupun individu yang melakukan kekerasan, termasuk yang ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Serikat.
“Dalam upaya mencegah dan menghentikan dampak buruk di dunia nyata, kami tidak mengizinkan organisasi atau individu yang menyatakan misi kekerasan atau terlibat dalam kekerasan untuk hadir di platform kami,” tulis Meta dalam kebijakannya, dikutip dari Tech Times, Senin (12/2/2024).
Keputusan Meta untuk menghapus akun tersebut terjadi sebagai respons terhadap Khamenei dan akun terkait yang menyatakan dukungannya terhadap serangan Hamas ke Israel.
Baca Juga: Hamas: Agenda Utama Israel Genosida dan Mengusir Rakyat Palestina!
Langkah ini sejalan dengan upaya yang lebih luas yang dilakukan platform online untuk mengatasi konten yang melanggar kebijakan kekerasan dan terorisme.
Sayang pemerintah Iran belum memberikan tanggapan soal pemblokiran Meta pada akun pemimpinnya.
Diketahui ini bukan kali pertama Iran mendukung serangan Hamas ke Israel. Sebelumnya Microsoft mengungkapkan kalau ada orang Iran terafiliasi pemerintah yang menjadi dalang serangan siber.
Perusahaan teknologi Microsoft itu mengklaim kalau tujuan hacker Iran ini dilakukan demi melemahkan Israel, sekutu politik, hingga mitra bisnisnya.
Insiden hacker ini terjadi pada awal Desember 2023. Para peretas yang berpihak pada Iran mengganggu layanan streaming di Uni Emirat Arab, Kanada, dan Inggris.
Baca Juga: Gubernur Bank Sentral Israel Was-was Ekonomi Negaranya Ambyar Gara-gara Perang
Layanan itu kemudian diganti dengan video berita palsu yang menampilkan pembawa berita buatan AI yang memperlihatkan gambar-gambar warga Palestina yang terkena dampak operasi militer Israel.