Suara.com - Platform streaming musik Spotify menghasilkan pendapatan lebih baik dalam laporan pendapatan kuartal keempat (Q4 2023) dan setahun penuh 2023. Perusahaan mengalami penurunan kerugian operasional usai mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) tahun lalu.
Menutup tahun 2023, jumlah pengguna Spotify premium kini mencapai 236 juta orang. Angka ini naik dari 226 juta di akhir September 2023 kuartal tiga sebelumnya.
“Penambahan bersih pada kuartal keempat sebesar 10 juta berkontribusi pada rekor penambahan bersih setahun penuh sebesar 31 juta,” tulis Spotify dalam laporannya, dikutip dari Hollywood Reporter, Senin (12/2/2024).
Selain itu jumlah pengguna aktif bulanan Spotify kini mencapai 602 juta orang per akhir tahun 2023. Angka ini naik drastis dari 574 juta pada akhir kuartal tiga.
Baca Juga: 3500 Karyawan Pasrah Terima Nasib, Ford Helat PHK Besar-besaran
“Penambahan bersih sebesar 28 juta mewakili kinerja penambahan bersih kuartal keempat terbesar kedua dalam sejarah kami,” lanjut Spotify.
CEO Spotify Daniel Ek mengumumkan kalau perusahaan bakal terus melakukan efisiensi selama 2024. Ia juga tak menutup kemungkinan adanya PHK susulan demi profitabilitas.
PHK Spotify sendiri pertama kali diumumkan pada Desember 2023. Kebijakan ini berdampak ke 17 persen karyawannya di seluruh dunia.
“Kami akan terus menjadi lebih banyak akal dengan sumber daya yang kami miliki. Itu hanya modus operandi baru,” kata Ek.
Di tengah tingginya biaya, Spotify telah melakukan beberapa langkah efisiensi. Perusahaan asal Swedia ini sudah memecat 200 karyawan pada Juni 2023.
Baca Juga: Nasa PHK 500 Orang, Misi Penelitian Mars Terancam Gagal
Januari tahun lalu, mereka sudah merumahkan hingga 600 karyawan. Barulah pada Oktober dan Desember Spotify melakukan PHK.