Penjahat Siber Siap Memanfaatkan ChatGPT di Dark Web

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 12 Februari 2024 | 08:00 WIB
Penjahat Siber Siap Memanfaatkan ChatGPT di Dark Web
Ilustrasi AI ChatGPT (freepik/val-suprunovich)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Model bahasa ini dipasarkan di dark web sebagai alternatif ChatGPT, dengan fungsionalitas tambahan dan tidak adanya batasan asli.

Ancaman lain bagi pengguna dan perusahaan adalah pasar akun ChatGPT versi berbayar.

Pada 2023, 3000 postingan lainnya (selain yang disebutkan sebelumnya) yang mengiklankan penjualan akun ChatGPT diidentifikasi di dark web dan saluran bayangan Telegram.

Postingan ini mendistribusikan akun curian atau mempromosikan layanan registrasi otomatis secara besar-besaran dengan membuat akun berdasarkan permintaan.

Khususnya, postingan tertentu berulang kali dipublikasikan di berbagai saluran dark web.

Ancaman kejahatan siber [Foto: ANTARA]
Ancaman kejahatan siber [Foto: ANTARA]

“Meskipun alat AI itu sendiri pada dasarnya tidak berbahaya, penjahat dunia maya mencoba menemuka cara yang efisien dalam menggunakan model bahasa, sehingga memicu tren untuk menjadikannya ancaman dunia maya dan, dalam beberapa kasus, berpotensi meningkatkan jumlah serangan siber," ungkapnya.

Namun, dia menambahkan, kecil kemungkinannya bahwa AI generatif dan chatbots akan merevolusi lanskap serangan – setidaknya pada tahun 2024.

"Meskipun demikian, tetap mendapatkan informasi tentang aktivitas penyerang sangat penting untuk menjadi yang terdepan dalam hal keamanan siber perusahaan”, tutup Alisa Kulishenko, Analis jejak digital di Kaspersky dalam keterangan resminya, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: Bersaing dengan ChatGPT, Google Ubah Nama Bard Menjadi Gemini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI