Menurut proyeksi firma riset Canalys, sekitar 5 persen ponsel cerdas yang dikirimkan secara global pada tahun 2024, berarti sekitar 60 juta perangkat, akan memiliki kemampuan AI.
Hal ini menggarisbawahi meningkatnya permintaan akan ponsel cerdas yang terintegrasi dengan AI dan potensi fitur-fitur tersebut menjadi penting bagi konsumen dalam jangka panjang.
Di China, di mana layanan AI dari perusahaan AS belum tersedia, pasar didominasi oleh perusahaan dalam negeri seperti Baidu, Alibaba, dan Tencent, yang menawarkan lebih dari 200 model AI.
CEO Baidu Robin Li telah menekankan pentingnya aplikasi AI yang praktis dan telah memanfaatkan kolaborasi dengan produsen ponsel pintar, untuk meningkatkan LLM Baidu dan bersaing secara efektif dengan pesaingnya di AS.
Selain Lenovo, merek ponsel terkemuka China lainnya termasuk Vivo, Xiaomi, dan Huawei juga berinvestasi dalam mengembangkan model AI pada perangkat mereka.
![Logo Lenovo. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/01/04/o_1b5k69qor1j5o18ppig3tbk1ojpf.jpg)
Para analis memandang integrasi LLM Baidu ke dalam ponsel pintar sebagai sebuah langkah strategis.
Fitur-fitur yang ditenagai AI pun sebagai fungsi potensial yang “harus dimiliki” di masa depan, meskipun ada keterbatasan yang ada.
Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan Baidu tetapi juga memberikan akses ke data dalam jumlah besar.
Selanjutnya, dapat meningkatkan kemampuan model AI Baidu dan memperkuat posisi kompetitifnya di pasar ponsel pintar global.
Baca Juga: Render Laptop Transparan Lenovo Beredar, Diharapkan Debut di MWC 2024
Kemitraan antara Baidu dan Lenovo menggarisbawahi semakin pentingnya AI pada smartphone.