Suara.com - Hubungan China dan Rusia tampaknya semakin harmonis usai mengumumkan kerja sama dalam pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk teknologi militer. Keduanya baru saja mengadakan pertemuan di Beijing, China.
Kedua negara dikabarkan telah sepakat untuk bekerja sama dan kolaborasi terkait penggunaan teknologi AI, sebagaimana dilaporkan Tech Times, Rabu (7/2/2024).
Kementerian Luar Negeri Rusia mengaku kalau pejabat departemen dari kedua negara melakukan pertukaran penilaian terperinci mengenai penggunaan teknologi AI untuk tujuan militer.
Rusia hanya mengatakan kalau diskusi mereka berkaitan dengan pedoman doktrinal dan inisiatif kedua negara. Mereka tidak menyebutkan secara spesifik pihak mana yang terlibat.
Baca Juga: Yandex Resmi Dijual ke Rusia, Hancur di Negeri Sendiri Gegara Perang Ukraina
Sementara China hanya menjelaskan kalau diskusi kedua negara tidak secara spesifik membahas penggunaan AI oleh militer, tetapi lebih tentang keamanan luar angkasa, biosekuriti, dan kecerdasan buatan.
Koordinasi kedua negara terjadi setelah Wakil Menlu Republik Rakyat Tiongkok Ma Zhaoxu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan bisnisnya ke Rusia pada 30 Januari.
Para pihak dalam pertemuan tersebut dilaporkan memuji momentum kedua negara dalam memajukan hubungan mereka melalui komitmen mereka. Kedua pejabat itu kemudian menyampaikan kesediaan mereka untuk meningkatkan kolaborasi bilateral dalam isu-isu kebijakan luar negeri.
Hal ini bertujuan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan sekitar dan secara global.
Mirip dengan pertemuan yang diadakan mengenai penerapan AI untuk teknologi militer, kedua negara juga menekankan pentingnya Tiongkok dan Rusia untuk mencapai koordinasi yang lebih erat di panggung internasional, termasuk di PBB dan Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: 3 Drama China Terbaru Fan Chengcheng, Sudah Nonton?