Ngeri, Mayoritas Warganet Indonesia Rutin Dibom Iklan Judi Slot di Media Sosial

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2024 | 16:54 WIB
Ngeri, Mayoritas Warganet Indonesia Rutin Dibom Iklan Judi Slot di Media Sosial
Survei Populix mengungkap iklan judi online rutin membombardir pengguna internet Indonesia. (Freepik/rawpixel.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 82 persen pengguna internet Indonesia pernah melihat iklan judi online dalam 6 bulan terakhir dan 63 persen di antaranya selalu menemukan iklan judi setiap mengakses internet.

Berdasarkan survei Populix, yang dituangkan dalam laporan bertajuk “Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure”, terungkap bahwa judi slot777 paling sering dilihat dengan angka 80%, disusul iklan judi domino (59%), poker online (48%), kasino online (47%) dan judi bola (44%). 

"Iklan judi online di Indonesia kini menghadapi tingkat paparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan 63% responden selalu melihat iklan judi online setiap kali mereka mengakses internet, baik itu di website maupun media sosial," kata Vivi Zabkie, Head of Social Research, Populix dalam siaran pers, Selasa (6/2/2024).

Selain itu, sebanyak 84% responden mengamati bahwa iklan perjudian online sering kali masuk dalam konten-konten media sosial, seperti Instagram, YouTube, dan Facebook. 

Baca Juga: Waspada Hoaks Video Najwa Shihab, Raffi Ahmad, dan Atta Halilintar Promosi Judi Online

Iklan-iklan ini juga mendapat ruang yang signifikan di situs web, khususnya di situs web film (55%) dan situs web gaming (57%). Selain website dan media sosial, judi online juga sering terlihat dari konten-konten para influencer yang melakukan promosi judi online (20%). 

Dampak dari paparan iklan perjudian online menjadi nyata, dengan 41% responden mengungkapkan tertarik untuk membuka situs perjudian online. Dari jumlah tersebut sebanyak 16% responden diantaranya mengaku mencoba perjudian online. 

Sementara itu, ketika bertransaksi, responden mengatakan mereka yang terlibat dalam perjudian online lebih suka menggunakan e-wallet untuk bertransaksi. 

Sedang nilai transaksi pada umumnya di bawah IDR 100.000. Temuan ini sejalan dengan catatan PPATK tahun lalu yang menyebutkan hal yang sama. PPATK menyimpulkan jika penjudi online berasal dari kelompok pendapatan rendah. 

Sebelumnya PPATK mencatat total perputaran uang dari judi online sepanjang 2023 mencapai Rp 327 triliun. Total perputaran uang itu tercatat dari 168 juta transaksi yang dilakukan oleh 3,29 juta masyarakat Indonesia.

Baca Juga: PPATK Ungkap 3,2 Juta Orang Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp327 Triliun

Menanggapi temuan tersebut, masyarakat menyatakan keinginan kuat terhadap intervensi pemerintah untuk membatasi iklan perjudian online. Sebanyak 74% responden setuju dan mendukung kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membatasi akses terhadap situs judi online.

"Iklan judi online memberikan dampak nyata terhadap minat masyarakat untuk mengakses situs judi online setelah melihat iklan tersebut. Temuan ini menyoroti perlunya tindakan bersama antara elemen pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi potensi implikasi sosial dari judi online dan menetapkan langkah-langkah yang dapat membatasi pengaruh dari iklan judi online,” tutup Vivi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI