Di sisi lain, Kaspersky mencatat bahwa tahun lalu, negara ini memiliki jumlah deteksi terendah sejak era pandemi muncul pada tahun 2020.
Meski mengalami penurunan, Indonesia mencatat cukup banyak insiden siber yang menyasar individu maupun organisasi dalam beberapa waktu terakhir pada tahun lalu.
“Penurunan ancaman online yang terdeteksi di Indonesia tidak boleh menjadi alasan untuk berpuas diri," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.
Faktanya, dia menambahkan, prediksi peneliti Kaspersky tahun ini menjelaskan bahwa penjahat dunia maya akan memperkenalkan eksploitasi baru pada perangkat seluler, perangkat yang dapat dikenakan, dan perangkat pintar.
Menurutnya, keamanan siber di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Mencapai keseimbangan yang tepat, memastikan penggunaan yang bertanggung jawab tanpa membagikan data sensitif secara berlebihan, adalah hal terpenting dalam mengamankan batas digital kita,” pungkas Yeo Siang Tiong