Riset: 30 Juta Masyarakat Indonesia Menghadapi Ancaman Online Tahun Lalu

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 05 Februari 2024 | 10:33 WIB
Riset: 30 Juta Masyarakat Indonesia Menghadapi Ancaman Online Tahun Lalu
Ilustrasi Hacker (Pexels/Mikhail Nilov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerapan teknologi terkini tetap memerlukan kewaspadaan dan keamanan yang lebih besar dari dalam diri penggunanya.

Alasan dibalik hal ini adalah para pelaku kejahatan siber sadar akan peluang yang terbuka bagi teknologi baru untuk melakukan tindakan berbahaya mereka.

Misalnya, hampir 30 juta ancaman online menargetkan pengguna di Indonesia selama setahun penuh di tahun 2023, berdasarkan telemetri Kaspersky terbaru.

Menurut laporan terbaru Kaspersky, sebanyak 29.426.930 deteksi ancaman online berhasil diblokir oleh solusi perusahan keamanan siber selama periode Januari hingga Desember tahun lalu.

Jumlah tersebut menurun 28,30 persen dibandingkan 41.039.452 deteksi pada periode yang sama tahun 2022.

Secara keseluruhan, 31,4 persen pengguna diserang oleh ancaman yang ditularkan melalui web selama periode Januari hingga Desember pada tahun 2023.

Ilustrasi keamanan siber. [Gerd Altmann/Pixabay]
Ilustrasi keamanan siber. [Gerd Altmann/Pixabay]

Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-86 di dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.

Memanfaatkan kerentanan di browser, plugin (unduh melalui drive), dan rekayasa sosial masih menjadi metode utama penjahat dunia maya untuk melakukan penetrasi berbahaya ke dalam sistem.

Kaspersky mencatat bahwa sebagian besar upaya siber yang menargetkan pengguna online di Indonesia terjadi pada tahun 2021.

Baca Juga: Al Diprediksi Jadi Ancaman di Tahun 2024

Hal ini kemungkinan besar terjadi karena peralihan ke sistem kerja jarak jauh yang banyak diterapkan oleh perusahaan dalam negeri sehingga menimbulkan banyak tantangan keamanan yang harus dihadapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI