Ia menyebut ada tiga gagasan untuk menanggapi itu apabila dirinya menjadi Presiden RI. Pertama adalah bersama-sama mendatangkan pakar untuk melakukan alih teknologi.
"Gan gagasan kita adalah satu, peningkatan kualitas manusia dan inovasi di sektor teknologi informasi dengan cara pairing, berpasangan mendatangkan pakar untuk bisa melakukan alih teknologi bersama-sama," ungkapnya.
Kedua, lanjut Anies, adalah memprioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk investasi padat karya dengan dukungan perbaikan reformasi birokrasi. Ia juga menyinggung pemberantasan korupsi.
"Kedua, memperioritaskan investasi yang masuk dalam bentuk investasi padat karya yang didukung dengan perbaikan reformasi birokrasi, dan pemberantasan korupsi. Ini akan memberikan lowongan kerja untuk masyarakat lokal," lanjutnya.
Selanjutnya Anies menilai ada tiga aspek fundamental yaitu akses, kecepatan, keamanan. Poin keamanan ini adalah prioritas untuknya.
"Sehingga dengan cara seperti itu, ketika kita mengundang untuk melakukan investasi, kita akan bisa menyiapkan infrastrukturnya," bebernya.
Hal yang tidak kalah penting, kata Anies, adalah perlindungan atas hak intelektual di industri teknologi.
"Hal yang tidak kalah penting terkait pembangunan ini adalah perlindungan atas hak intelektual yang nanti akan terkait industri manufaktur yang terkait di sini," paparnya.
"Kami memandang investasi padat modal yang seperti ini, padat karya, akan memungkinkan Indonesia melompat lebih cepat," jelasnya.
Baca Juga: Janji Anies Berikan Bansos Plus: Bukan untuk Kepentingan Pemberi tapi yang Diberi