Meta, TikTok, dan X Disebut Timbulkan Bahaya Bagi Anak dan Remaja

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 01 Februari 2024 | 09:56 WIB
Meta, TikTok, dan X Disebut Timbulkan Bahaya Bagi Anak dan Remaja
Ilustrasi media sosial (Pexels/Magnus Mueller)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para CEO dari platform media sosial besar seperti Meta, TikTok, dan X disebut gagal melindungi anak-anak.

Dilansir dari laman Gizmochina, Kamis (1/2/2024), hal itu disampaikan dalam dengar pendapat Senat AS baru-baru ini.

Kesaksian emosional dari orang tua dan anak-anak, yang merinci eksploitasi dan kekerasan, memberikan dampak serius pada proses persidangan.

Para pembuat undang-undang dan aktivis anak berpendapat bahwa raksasa teknologi ini belum melakukan upaya yang cukup untuk melindungi pengguna muda, dari sisi gelap media sosial, termasuk penindasan, kecanduan, dan paparan konten berbahaya.

Sidang Komite Kehakiman Senat mengungkapkan kenyataan yang nyata di mana, desain dan pilihan operasional platform ini berkontribusi signifikan terhadap bahaya yang dihadapi anak-anak saat online.

Meskipun Mark Zuckerberg telah meminta maaf kepada keluarga yang terkena dampak dan menjanjikan investasi berkelanjutan dalam langkah-langkah keselamatan, skeptisisme masih tetap tinggi.

CEO Meta, Mark Zuckerberg. [Christof Stache/AFP]
CEO Meta, Mark Zuckerberg. [Christof Stache/AFP]

Pertengkaran antara Zuckerberg dan Senator Josh Hawley menggarisbawahi kesenjangan yang kritis, menyoroti pertanyaan tentang keuntungan dibandingkan keamanan.

Sikap proaktif Snapchat, yang menganjurkan langkah-langkah hukum untuk menjaga akuntabilitas platform, merupakan secercah harapan.

Namun, suara kolektif dari industri ini nampaknya ragu-ragu, sering kali mengabaikan jaminan fitur keselamatan yang ada dibandingkan melakukan perubahan besar.

Baca Juga: Kominfo Tuntut Google-Twitter-Meta Gencar Kampanye Pemilu Damai

Dengar pendapat ini, meskipun menunjukkan kesepakatan bipartisan yang jarang terjadi mengenai masalah ini, juga menggarisbawahi tantangan kompleks dalam mengatur ruang yang luas dan beragam seperti media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI