Riset: Orang Indonesia Rawan Jadi Korban Penipuan Online dan Kebocoran Data di 2024

Dicky Prastya Suara.Com
Kamis, 01 Februari 2024 | 09:32 WIB
Riset: Orang Indonesia Rawan Jadi Korban Penipuan Online dan Kebocoran Data di 2024
Ilustrasi penipuan online (Freepik/user2846165)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja meluncurkan survei bertajuk Penetrasi Internet Indonesia 2024. Riset itu mengungkap kalau warga RI rawan menjadi korban kasus keamanan data digital selama tahun 2024.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif saat konferensi pers pada Rabu (31/1/2024) menerangkan, penipuan online menjadi kategori paling banyak di kasus kerentanan keamanan data warga Indonesia. Penipuan online memiliki persentase 32,50 persen, meningkat dari 10,30 persen di tahun 2023 lalu.

Kasus kedua yakni kebocoran data pribadi. Pencurian data pribadi memiliki persentase 20,97 persen, meningkat dari 7,96 persen di tahun 2023.

Kasus kerentanan data lainnya adalah perangkat warga rentan terkena virus dengan persentase 19,31 persen, naik dari 9,28 persen di tahun 2023.

Baca Juga: Riset: Hoaks di Indonesia Didominasi Konten Politik dan Gosip

Keempat yakni warga tidak dapat mengakses aplikasi dengan 10,04 persen atau meningkat dari 5,55 persen.

Lebih rinci, berikut kasus keamanan siber yang mengintai Indonesia selama 2024 menurut riset APJII.

  • Penipuan online = 32,50 persen
  • Pencurian data pribadi = 20,97 persen
  • Perangkat terkena virus = 19,31 persen
  • Tidak dapat mengakses aplikasi = 10,04 persen
  • Kasus lainnya = 5,32 persen
  • Tidak tahu = 42,45 persen

Jumlah pengguna internet Indonesia
Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, dari total jumlah penduduk Indonesia berjumlah 278.696.200 orang, sebanyak 221.563.479 warga ini menandakan kalau tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 79 persen.

"Angka ini meningkat dalam lima tahun terakhir," katanya dalam konferensi pers di Kantor APJII, Rabu (31/1/2024).

Jika dibandingkan dengan beberapa sebelumnya, tingkat penetrasi internet di Indonesia hanya 64,8 persen pada 2018. Namun perlahan naik menjadi 73,7 persen di 2020, 77,01 persen di 2022, dan 78,19 persen di 2023.

Baca Juga: Asosiasi Kasih Syarat Jika Kominfo Larang Paket Wifi di Bawah 100 Mbps demi Internet Cepat

Survei APJII ini dilakukan dalam periode 18 Desember 2023 hingga 19 Januari 2024. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 8.720 yang tersebar di 38 provinsi.

Adapun metode survei yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling, Margin of Error (MoE) kurang lebih 1.1  persen dan Relative Standard Error (RSE) 0.43 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI