Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi meminta para platform digital global untuk berperan aktif dalam kampanye pemilu damai 2024.
Menkominfo mendorong platform seperti Meta (perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram), X alias Twitter, hingga Google dan YouTube untuk menekan penyebaran konten negatif yang berkaitan dengan Pemilu 2024 maupun Pilpres 2024.
“Saya perlu tekankan bahwa segala upaya perlu diperkuat dan dikerjakan secara serius (mengendalikan penyebaran konten negatif terkait Pemilu). Untuk itu, saya imbau khusus kepada Meta, TikTok, Twitter, YouTube dan Google dan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, RRI, dan LKBN Antara untuk lebih aktif mendukung Sosialisasi Pemilu Damai 2024,” bebernya, dikutip dari siaran pers Kominfo, Rabu (31/1/2024).
Ia mengklaim kalau Kominfo sudah melakukan berbagai inisiatif dan kolaborasi demi mendukung Pemilu Damai 2024. Sayangnya masih ada konten negatif yang tersebar di media sosial.
Baca Juga: Survei Elektabilitas Ganjar-Mahfud Jeblok, Ketua TPN: Kami Fokus di Akar Rumput
“Berdasarkan data yang himpun hoaks terkait Pemilu mengalami kenaikan pada kurun waktu 1 Juli 2023 sampai dengan 27 Januari 2024 yakni mencapai total 2.852 konten hoaks yang tersebar di berbagai platform,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil pantauan Tim AIS Kementerian Kominfo, penyebaran konten negatif di platform Facebook mencapai 1.224 konten, X alias Twitter 953, TikTok 411, Instagram 198, YouTube 36, dan Snack Video 30 konten.
Maka dari itu, Budi Arie mendorong seluruh pemangku kepentingan meningkatkan kolaborasi.
“Dari masifnya angka penyebaran konten negatif tersebut saya mendorong kementerian, lembaga, lembaga penyiaran, lembaga kantor berita, dan platform media sosial untuk memasifkan kolaborasi yang lebih erat di masa yang akan datang, terutama dalam waktu untuk krusial tinggal 14 hari lagi menuju 14 Februari 2024,” paparnya.
Budi Arie menegaskan, LPP dan platform digital memiliki peran penting dalam mendukung agenda Pemilu Damai 2024. Secara khusus dia memberikan perhatian pada upaya menjaga ruang digital agar berbagai informasi penting kepemiluan menjadikan masyarakat mendukung pelaksanaan pesta demokrasi yang damai, aman, dan kondusif.
Baca Juga: Ria Ricis Gugat Cerai, Mahfud MD Mundur, Netizen: Daripada Bertahan tapi Ngebatin
“Saya juga minta kepada semua platform media sosial lebih serius, responsif dan cepat dalam menangkal dan menindak konten hoaks, ujaran kebencian dan konten-konten lain yang melanggar peraturan perundang-undangan terkait Pemilu 2024,” pungkasnya.