Suara.com - Berikut adalah informasi tentang sejarah Friendster, media sosial anak 90an yang dulu popularitasnya tidak kalah dari Facebook.
Sebagaimana diketahui, viral kabar bahwa Friendster kembali setelah bertahun-tahun mati suri. Situs ini pernah sangat populer pada tahun 2000-an sebelum Facebook hadir.
Tapi pada awal tahun 2024 ini, Friendster kembali hadir dengan tampilan yang lebih modern dan segar dan keamanan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Fitur Friendster
Baca Juga: Pemred Suara.com Beberkan 5 Poin yang Pengaruhi Perubahan Lanskap Media di 2024
Dengan menggunakan media sosial ini, maka Anda akan dimanjakan dengan berbagai fitur khasnya. Beberapa di antaranya adalah berbagi aktivitas, berbagi musik, game dan banyak lainnya.
Mengacu pada alasan ini, generasi 90an menjadi yang paling bahagia saat Friendster kembali dibuka. Sebab, mereka kini bisa bernostalgia dengan media sosial yang satu ini.
Jonathan Abram, seorang programmer dari Kanada, memperkenalkan Friendster pada bulan Maret 2002. Jonathan dan beberapa temannya secara sembunyi-sembunyi menjalankan situs ini pada awalnya. Dalam beberapa minggu, ratusan pengguna gabung dengan Friendster.
Nama "Friendster" sendiri diambil dari dua kata yakni "Friend" yang berarti teman dan "Napster". Friendster adalah salah satu situs jejaring sosial pada era itu yang sudah mendukung berbagai fitur seperti foto dan video yang bisa dibagikan dengan pengguna lain.
Selain digunakan untuk berkomunikasi dengan teman lama dan menemukan teman baru, Friendster juga sering dimanfaatkan untuk mencari informasi terkini seputar acara, profil band musik, dan hobi-hobi lainnya.
Salah satu kelebihan Friendster pada masa itu adalah mayoritas penggunanya adalah akun asli. Tidak ada istilah bot atau akun anonim dengan motif tertentu seperti yang banyak kita temui saat ini. Friendster juga menjadi salah satu situs jejaring sosial paling terkenal di Asia Tenggara.
Baca Juga: Profil Pendiri Friendster, Media Sosial Legendaris Tahun 2000-an
Namun, Friendster mengalami penurunan popularitas ketika Facebook dan situs-situs jejaring sosial lainnya mulai muncul dengan fitur-fitur yang lebih canggih dan inovatif.
Meskipun begitu, Friendster sudah merencanakan beberapa perubahan untuk memulihkan kejayaannya. Mereka telah menghadirkan tampilan baru dan melakukan beberapa perbaikan pada situs mereka guna memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penggunanya.
Sejarah Friendster, sempat jadi media sosial pencari jodoh
Dibuat pada tahun 2002, Friendster memasuki kancah jejaring media sosial yang sedang berkembang dengan ide yang berani yakni membantu pengguna terhubung dan berhubungan kembali dengan teman serta membantu mereka menemukan teman kencan.
Sebelumnya, situs ini dirancang sebagai platform kencan yang aman untuk menghubungkan orang-orang dengan kesamaan pikiran dalam suasana romantis.
Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan Friendster sebagai sarana untuk menghubungkan kembali persahabatan yang hilang dan membentuk hubungan baru berdasarkan koneksi timbal balik mengubah wajah situs ini menjadi platform dengan dua tujuan utama.
Transisi dari situs kencan menjadi pusat pertemanan membuat Friendster mendapatkan 3 juta pengguna dalam beberapa bulan pertama kehadirannya, sebuah prestasi yang luar biasa pada tahun 2002.
Meskipun pada akhir tahun 2002 diperkirakan hanya ada 655 pengguna internet di seluruh dunia, Friendster berhasil mencapai pertumbuhan pesat dengan jutaan pengguna dalam waktu satu tahun.
Perubahan Friendster menjadi platform pertemanan yang revolusioner membuka jalan bagi perkembangan platform media sosial modern seperti Facebook yang kita kenal saat ini. Meski demikian, kelemahan Friendster adalah konsepnya yang mudah ditiru dan ditingkatkan.
Pada tahun 2004, Mark Zuckerberg menciptakan Facebook dan mengadaptasi banyak ide orisinal dari Friendster. Dengan cepat, pihak Facebook berhasil memperbaiki kekurangan Friendster dan mampu membuat platform Friendster menjadi usang.
Friendster kemudian kalah saing dari beberapa media sosial serupa, termasuk MySpace dan Facebook sendiri.
Sementara eksekutif Friendster lebih fokus pada akuisisi situs jejaring sosial lainnya dan memperluas jangkauan mereka, Facebook dan MySpace berusaha keras untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menyelesaikan masalah di platform mereka dengan waktu yang tepat.
Perbedaan fokus ini sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan masing-masing platform. Friendster sempat mati suri beberapa tahun sebelum akhirnya kembali lagi dengan tampilan yang lebih segar dan modern.
Itulah sejarah friendster yang mungkin belum Anda tahu. Untuk bisa mulai menggunakan Friendster, silahkan akses link berikut ini https://friendster.com/
Kontributor : Damai Lestari