Suara.com - Brand ponsel asal China, Poco, kini hanya menerapkan penjualan HP secara online di Indonesia. Terhitung Poco Indonesia sudah menerapkan strategi tersebut selama enam bulan sejak pertengahan 2023 kemarin.
Associate Director Marketing POCO Indonesia, Andi Renreng mengatakan, strategi jualan online itu justru menguntungkan bagi para konsumen di Tanah Air. Ia mengklaim kalau metode tersebut bisa memberikan kesempatan ke masyarakat Indonesia untuk memiliki HP Poco.
"Ini adalah strategi yang tepat untuk Poco, di mana kami lihat landscape Indonesia adalah negara kepulauan," ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara ulang tahun ke-3 Poco Indonesia di Jakarta, Senin (22/1/2024).
Pria yang akrab disapa Bung Andi itu menjelaskan, jualan online ini justru memungkinkan konsumen bisa lebih cepat mendapatkan HP Poco. Sebab mereka tak perlu repot ke luar rumah untuk belanja di toko offline.
Baca Juga: Ultah ke-3, Poco Indonesia Bakal Fokus ke HP Gaming
"Mereka bisa langsung check-out dari HP. Ini cara kami mempermudah orang untuk mendapatkan perangkat POCO," lanjut dia.
Andi mencontohkan kesuksesan strategi jualan online itu di HP Poco F5. Ia mengklaim kalau penjualan ponsel itu mencapai 10.000 unit hanya dalam waktu 24 jam.
Ia sesumbar kalau angka 10.000 unit Poco F5 ini tidak bisa ditandingi brand ponsel mana pun. Bahkan pencapaian Poco Indonesia ini juga menjadi yang terbaik dibandingkan penjualan Poco di negara lain.
"Bahkan kalau bisa dilihat secara global, poco antar region, poco Indonesia untuk hasil penjualan Poco F5 itu paling the best," katanya.
Bung Andi menjelaskan soal kelebihan strategi jualan online yang diterapkan Poco Indonesia. Ia menilai kalau metode ini bisa menekan biaya penjualan offline seperti biaya penyimpanan hingga promosi.
Baca Juga: POCO X5 Pro 5G Segera Dapatkan Update HyperOS, Ini Fiturnya
"Kalo online, biaya-biaya itu bisa kami kurangi dan kami berikan ke pengguna. Makanya strategi seperti ini sesuai dengan tagline kami, extreme performance dan extreme price," tuturnya.
"Makanya kami tidak memberikan beban biaya operasional kepada pengguna kami. Malah kita memberikan keuntungan pada pengguna kami. Banyak yang dipangkas dari sistem online, impact-nya extreme price," pungkas Andi.