Mengenal Apa Itu Smart Farming, Istilah yang Disebut Gibran dalam Debat Cawapres

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 12:43 WIB
Mengenal Apa Itu Smart Farming, Istilah yang Disebut Gibran dalam Debat Cawapres
Gibran dalam sesi debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka sempat menyebut istilah smart farming atau pertanian pintar dalam debat cawapres yang digelar Minggu (21/1/2024) malam tadi.

Menurut cawapres pendamping Prabowo Subianto itu, mekanisme smart farming bisa meningkatkan produktivitas petani sekaligus mendorong minat generasi muda pada sektor pertanian.

"Jangan lupa mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas petani, pakai combine harvester, kita libatkan generasi muda melalui smart farming, pakai IoT (Internet of Things) untuk memantau PH tanah dan penggunaan drone untuk penyemprotan pestisida," kata Gibran dalam Debat Cawapres.

Sebenarnya apa itu smart farming? Apa bedanya dengan pertanian biasa? Berikut rangkuman yang dikumpulkan Suara.com.

Apa yang dimaksud smart farming?

Guru Besar dari Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur, Teguh Soedarto mengatakan, smart farming adalah sistem pertanian pintar guna meningkatkan efisiensi serta produktivitas pertanian.

"Utamanya, pertanian pintar adalah konsep yang lahir dari pendekatan teknologi digital, mekanisasi pertanian, hingga sistem pemasaran berbasis digital," kata Teguh, dikutip dari laman Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Minggu (22/1/2024).

Smart farming, Desa Cibeunying. (Dok. OYO)
Smart farming, Desa Cibeunying. (Dok. OYO)

Teguh menerangkan kalau beberapa infrastruktur yang mendukung keberhasilan smart farming meliputi robot, drone, IoT, hingga teknologi kecerdasan buatan lain seperti remote sensing, machine learning, serta modul sensor.

Disebutkan dia, lahirnya konsep Smart Farming juga bertujuan menyongsong efektivitas hasil produksi. Melalui pemanfaatan teknologi alat penanam padi otomatis, alat pengolah tanah, serta alat pemanenan padi yang terintegrasi, maka produksi pertanian dapat dinikmati secara maksimal dalam waktu yang singkat.

Sementara itu Bio Economy Research selaku lembaga riset dari Jerman menerangkan, smart farming atau pertanian cerdas, (yang juga dikenal sebagai Farming 4.0 atau digital farming) adalah penerapan teknologi informasi dan data untuk mengoptimalkan sistem pertanian yang kompleks.

Baca Juga: Candaan Cak Imin ke Tom Lembong usai Disebut-sebut Gibran: Ada yang Rindu Rupanya

Integrasi smart farming dan teknologi data modern memungkinkan penanaman benih disesuaikan dengan lahan tertentu untuk memastikan proses produksi yang efisien. Penerapan teknologi informasi dan data mendukung petani dalam mengambil keputusan berdasarkan data konkrit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI