Suara.com - Metode berjualan live shopping masih jadi primodona di Indonesia pada 2024, demikian hasil temuan perusahaan riset publik, IPSOS yang diumumkan Senin (15/1/2024).
Direktur Eksekutif IPSOS Indonesia Andi Sukma mengatakan metode yang banyak diadopsi pelaku UMKN di Indonesia itu punya kelebihan yang belum mampu ditandingi oleh metode lain.
"Fitur ini masih jadi salah satu primadona bagi para seller, dengan kemudahan yang ditawarkan para UMKM mampu dengan mudah berinteraksi dengan pembeli. Mereka berkomunikasi dan membangun engagement. Itu menjadi salah satu daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur-fitur konvensional," kata Andi di Jakarta.
IPSOS Indonesia dalam survei bertajuk "Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual" pada kuartal ketiga 2023 lalu menemukan beberapa dampak positif dirasakan bisnis UMKM setelah rutin berjualan dengan metode live shopping. Di antaranya perluasan jangkauan pasar, penghematan biaya promosi, hingga membangun kepercayaan pelanggan.
Baca Juga: Apa Saja Kredit BRI untuk UMKM Terbaru 2024
"Sebanyak 73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omset, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasarnya, dan beberapa dampak lainnya dirasakan oleh para pelaku UMKM," kata Andi.
Dampak lainnya yang ditemukan di antaranya seperti penghematan biaya promosi dirasakan oleh 64 persen pelaku UMKM, lalu 60 persen merasakan interaksi dengan pelanggan lebih lancar karena komunikasi real-time, 59 persen merasa lebih dipercaya oleh pelanggan, dan 49 persen merasa lebih aman dalam bertransaksi.
Survei itu juga mendapati ada empat platform "live shopping" yang paling populer digunakan di Indonesia. Shopee Live menjadi platform yang menempati posisi pertama dengan persentase pengguna 96 persen, disusul TikTok Live dengan persentase 87 persen, Lazada Live 71 persen, dan Tokopedia Play 62 persen.
IPSOS juga menemukan ada empat kategori produk yang paling banyak dijual oleh pelaku UMKM secara daring dengan menggunakan metode live shopping.
Kategori fesyen mendominasi dengan tingkat penjualan sebesar 56 persen, disusul dengan kategori beauty care and health dengan persentase 39 persen, FMCG 32 persen, dan kategori gaya hidup dengan persentase 17 persen.
Baca Juga: Lazada PHK Massal Karyawan se-Asia Tenggara, Indonesia Kena?
Berkaca dari hal itu maka IPSOS Indonesia optimistis bahwa live shopping di 2024 masih akan relevan dan digunakan banyak pelaku UMKM sebagai metode yang digunakan untuk berjualan daring.
"Kami juga melihat fenomena live shopping ini platformnya juga akan berkembang, semakin banyak yang akan menggunakan platform-platform lainnya," tutup Andi.
Survei itu melibatkan 360 pelaku UMKM mulai dari 18-55 tahun di Jabodetabek, Semarang,Surabaya, Medan dan Makassar. Para UMKM yang jadi responden memenuhi kriteria yaitu berdagang secara daring dan menggunakan fitur live shopping sebagai metode penjualannya.