Riset: Orang Indonesia Main HP Paling Lama di Dunia, Sehari Bisa 6 Jam

Dicky Prastya Suara.Com
Senin, 15 Januari 2024 | 13:01 WIB
Riset: Orang Indonesia Main HP Paling Lama di Dunia, Sehari Bisa 6 Jam
Ilustrasi HP lemot (pexels/TechaSugateja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Firma riset data.ai baru saja mengeluarkan laporan bertajuk State of Mobile 2024. Riset ini mengatakan kalau orang Indonesia menjadi pengguna paling banyak di dunia yang menghabiskan waktunya untuk main ponsel.

Dalam laporan dataai, Indonesia jadi satu-satunya negara yang warganya paling banyak menghabiskan waktu untuk main HP selama enam jam dalam sehari. Rata-rata warga RI meluangkan waktunya hingga 6,05 jam selama kurun waktu tahun 2023 lalu.

"Pengguna di Indonesia melampaui 6 jam per hari," tulis data.ai dalam laporannya, dikutip Senin (15/1/2024).

Di bawah Indonesia ada Thailand, Argentina, Arab Saudi, dan Brasil. Empat negara itu rata-rata hanya menghabiskan waktu lebih dari lima jam dalam sehari.

Baca Juga: Main Lagi di Piala Asia Setelah 16 Tahun, Asnawi Mangkualam Kaul Timnas Indonesia Bukan Cuma Tim Penggembira di Qatar

Warga Thailand rata-rata menghabiskan waktu 5,64 jam sehari untuk main ponsel. Kemudian diikuti Argentina dengan rata-rata 5,33 jam, Arab Saudi 5,28 jam, dan lima besar terakhir adalah Brasil dengan 5,02 jam.

Tak hanya di tahun 2023, Indonesia juga menjadi negara yang paling banyak menghabiskan waktunya untuk main HP dalam kurun waktu empat tahun terakhir alias sejak 2020 lalu.

Puncaknya terjadi di tahun 2022, di mana warga Indonesia rata-rata menghabiskan waktu hingga 6,14 jam. Untungnya di tahun 2023 kecanduan HP masyarakat Indonesia sudah mulai menurun, meskipun tetap tinggi.

Berikut daftar negara paling kecanduan HP selama tahun 2023:

  1. Indonesia = 6,05 jam
  2. Thailand = 5,64 jam
  3. Argentina = 5,33 jam
  4. Arab Saudi = 5,28 jam
  5. Brasil = 5,02 jam

Baca Juga: Dear Pak Jokowi! Utang Luar Negeri RI Kian Bengkak Kini Tembus Rp6.231 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI