Data Pengguna Google di Eropa Tak akan Disedot Paksa, Indonesia Kapan?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 13 Januari 2024 | 20:55 WIB
Data Pengguna Google di Eropa Tak akan Disedot Paksa, Indonesia Kapan?
Logo Google. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna layanan Google di Eropa akan mengalami perubahan signifikan dalam kontrol data. Google memperkenalkan kebijakan baru sebagai tanggapan atas Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa, yang akan mulai berlaku pada tanggal 6 Maret.

Kebijakan ini akan memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pembagian data di beberapa layanan Google tertentu, seperti YouTube dan Maps, secara terperinci.

Sebagai hasil dari pembaruan ini, pengguna sekarang dapat memilih layanan Google mana yang memiliki akses ke data mereka. Anda dapat memilih untuk berhenti membagikan data Anda dengan beberapa atau semua layanan tertentu.

Dilansir dari Gizmochina, berikut adalah daftar yang mencakup beberapa penawaran Google yang paling populer: Penelusuran, YouTube, Layanan iklan, Google Play, Chrome, Google Shopping, dan Google Maps.

Baca Juga: Tips Aman Jaga Privasi, Hapus Riwayat Pencarian Google

Namun, ada batasan tertentu yang masih berlaku. Google telah mengklarifikasi bahwa pembagian data akan terus berlanjut dalam keadaan tertentu, seperti menyelesaikan transaksi, mematuhi kewajiban hukum, atau mencegah penipuan.

ilustrasi logo google (Unsplash.com/Brett Jordan)
ilustrasi logo google (Unsplash.com/Brett Jordan)

Meskipun Google telah melakukan perubahan ini, mereka tetap mendorong pengguna untuk menautkan layanan Google mereka agar konten dan iklan mereka lebih personal. Memutuskan tautan layanan dapat mengakibatkan hilangnya beberapa fitur.

Jika Anda memutuskan tautan Penelusuran, YouTube, dan Chrome, rekomendasi penelusuran dan feed Discover tidak akan disesuaikan dengan Anda. Jika Anda memutuskan penelusuran dan Maps, reservasi Penelusuran Anda tidak akan muncul di Maps.

Keputusan untuk memutuskan tautan berada di tangan pengguna masing-masing. Meskipun hal ini dapat mengakibatkan hilangnya beberapa fitur, namun hal ini juga menawarkan kontrol yang lebih besar atas penggunaan data Anda dalam ekosistem Google.

Jangkauan DMA lebih dari sekadar berbagi data. DMA membatasi kemampuan Google untuk mengunggulkan layanannya sendiri dalam hasil pencarian, sehingga menciptakan lapangan bermain yang lebih adil bagi para pesaing. Raksasa teknologi lainnya seperti Apple, Meta, dan TikTok menantang penetapannya di pengadilan.

Baca Juga: Apa Itu Google Photos dan Cara Pakainya? Bisa untuk Apa Saja?

Kira-kira, kapan ya Indonesia akan mendapat perlakuan serupa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI