Kominfo Sebut Singapura Harus Belajar dari Indonesia soal Infrastruktur Telekomunikasi

Dicky Prastya Suara.Com
Jum'at, 12 Januari 2024 | 19:40 WIB
Kominfo Sebut Singapura Harus Belajar dari Indonesia soal Infrastruktur Telekomunikasi
Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Ismail di Kantor Kominfo, Jumat (12/1/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkelakar kalau Singapura harus belajar dari Indonesia dalam hal infrastruktur telekomunikasi. Ia menganggap kalau permasalahan Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Singapura.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail saat menjawab pertanyaan dari awak media soal apa yang harus dipelajari Indonesia dari negara-negara di Asia Tenggara untuk menjawab permasalahan infrastruktur telekomunikasi.

"Mereka justru harus belajar sama kita, dia (Singapura) kan negara kota. Enggak kompleks problematikanya," kata Ismail dalam acara bertajuk "Ngopi Bareng Kominfo" di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Ismail beralasan kalau pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Singapura cukup diselesaikan lewat fiber optik seperti yang dilakukan di Jakarta.

Baca Juga: Piala Asia 2023 Hadirkan Sejarah Wasit Wanita Pertama, Pimpin Laga Timnas Indonesia?

Ia berpendapat kalau masalah infrastruktur internet di Indonesia lebih tepat jika dibandingkan dengan negara yang lebih luas, India misalnya.

"Mungkin India lah (jika mau dibandingkan)," lanjut dia.

Ismail menilai kalau masalah infrastruktur telekomunikasi antara Indonesia dan India cukup sama, terutama karena faktor banyaknya penduduk, persebaran penduduk, hingga daya beli konsumen.

"Jadi kami harus bisa jadi regulator yang lebih smart mengatasi permasalahan kita," imbuh dia.

Ismail menjelaskan kalau faktor lainnya yakni Indonesia adalah negara kepulauan. Maka dari itu tidak mudah menyelesaikan infrastruktur telekomunikasi di RI karena tidak cukup jika dibangun dengan satu teknologi seperti fiber optik.

Baca Juga: Timnas Indonesia Akhiri 3 Laga Uji Coba dengan Buruk, Ini Komentar Jordi Amat

"Indonesia itu archipelago country atau negara kepulauan, itu yang enggak mudah menyelesaikan infrastruktur telekomunikasi, karena sistemnya negara kepulauan bukan negara land atau daratan. Sehingga tidak semua fiber optik belum bisa menjangkau semuanya," papar dia.

Maka dari itu, Ismail mengungkap kalau Indonesia memerlukan infrastruktur lebih banyak seperti frekuensi radio hingga satelit untuk menjawab solusi kebutuhan internet.

"Kenapa satelit bagus? Karena negara kepulauan penduduknya tersebar. Misal di pulau-pulau cuma ada 200 KK (Kepala Keluarga). Kalau kami bangun optik ke sana, besar investasinya, triliunan," beber Ismail.

"Dan itu cuma 200 KK yang pakai (internet), maka satelit jadi solusinya," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI