Suara.com - Profil bos ChatGPT Sam Altman yang baru-baru menyita perhatian lantaran membahas antisemitisme dan Islamofobia seputar konflik Israel-Palestina di Twitter. Ia mengatakan bahwa para pekerja teknologi Yahudi, seperti dirinya, mendapat lebih banyak dukungan dari industri teknologi informasi (TI) dibandingkan rekan-rekan kerjanya dari kalangan Muslim dan Palestina.
Menurutnya, industri teknologi mesti bersatu dalam mendukung rekan-rekan kerja Muslim dan Arab pada saat seperti ini. Terlepas dari hal itu, Sam diketahui merupakan sosok yang paranoid terhadap hari kiamat.
Ia bahkan dikatakan telah mempersiapkan diri dengan matang. Mulai dari persiapannya menyimpan senjata, emas, dan peralatan pertahanan lainnya.
Baca Juga: Enggan Ketinggalan Zaman, Volkswagen Hadirkan ChatGPT pada Mobilnya
Sam Altman atau yang bernama lengkap Samuel Hariss Altman, sejak kecil sudah memiliki minat tinggi pada dunia teknologi. Pria 38 tahun ini besar di Chicago dan tinggal di St. Louis, Missouri. Saat usinya baru 8 tahun, ia sudah memiliki komputer pribadinya.
Sam merupakan lulusan dari John Burroughs School, sekolah persiapan swasta bergengsi di wilayah Metro St. Louis, AS. Kemudian ia melanjutkan masuk jurusan ilmu komputer di Universitas Stanford.
Namun, pada 2005 ia memutuskan keluar dari perguruan tinggi dan tidak melanjutkannya lagi. Sejak itulah ia mulai mendirikan perusahaan pertamanya dengan nama Loopt.
Kendati demikian, setelah tujuh tahun, Sam harus merelakan perusahaan pertamanya dijual dan dibeli oleh Green Dot Corporation.
Selanjutnya, sam mulai bergabung bersama Y Combinator (YC) sebuah akselerator startup yang membantu perkembangan banyak perusahaan. Karirnya semakin cemerlang saat Sam Altman diangkat menjadi presiden Y Combinator, menggantikan Paul Graham, salah satu pendirinya pada 2014.
Baca Juga: Bos OpenAI Kecam Perang Israel-Palestina: Saya Yahudi, Saya Terus Harapkan Perdamaian
Pada 2015, Sam Altman bekerjasama dengan Elon Musk dan pendiri LinkedIn, Reid Hoffman untuk mendirikan perusahaan OpenAI, perusahaan di balik Chatbot pintar ChatGPT.
Kini, penggunaan ChatGPT juga semakin meningkat. Pada akhir tahun 2023, ChatGPT membukukan jumlah pengguna aktif mingguan hingga mencapai 100 juta.
Selama Sam Altman menjabat sebagai CEO OpenAI, diketahui rata-rata gaji pokok pejabat eksekutif di OpenAI mencapai USD 240 ribu per tahun. Dikutip dari Comparably, nilai tersebut belum termasuk kompensasi berupa uang tunai yang diberikan langsung kepada karyawan.
Pejabat OpenAI sendiri bisa menerima kompensasi yang cukup besar, sehingga bisa menerima pendapatan USD 950 ribu dalam setahun. Jika dirupiahkan, nilainya setara dengan Rp 14,73 miliar.
Berdasarkan catatan Glassdor, gaji Chief Technology Officer di OpenAI mencapai USD 208 ribu sampai dengan USD 337 ribu per tahun.
Sementara Sam Altman diperkirakan memiliki harta kekayaan terakumulasi senilai USD 250 juta hingga USD 500 juta. Angka tersebut setara dengan Rp 3,87 triliun sampai dengan Rp 7,75 triliun.
Demikian penjelasan tentang profil dan kekayaan bos ChatGPT Sam Altman yang belakangan membahas antisemitisme dan Islamofobia.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama