Penjelasan Tagar Viral Nazar Pemilu, Ragam Janji Warganet Jika Jagoannya Menang Pilpres 2024

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 07 Januari 2024 | 11:28 WIB
Penjelasan Tagar Viral Nazar Pemilu, Ragam Janji Warganet Jika Jagoannya Menang Pilpres 2024
Potret tiga capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial X alias Twitter heboh dengan tagar Nazar Pemilu. Kata ini viral dibahas sejak 6 Januari kemarin hingga hari ini.

Berdasarkan pantauan Suara.com pada Minggu (7/1/2024), tagar Nazar Pemilu menempati posisi dua di trending topic Twitter. Kata #nazarpemilu dicuitkan hingga 299 ribu kali.

Pakar media sosial Ismail Fahmi pun ikut mengulik soal tren #nazarpemilu ini lewat Drone Emprit. Berdasarkan analisisnya, tagar ini mulai trending pada 6 Januari 2024 kemarin dan mencapai puncaknya di pukul 18.00 WIB.

"Jumlah penyebutan hashtag tersebut mengalami fluktuasi sepanjang hari, dengan puncak tertinggi sekitar jam 18:00. Pada akhir periode yang dilacak, tercatat sebanyak 49,562 penyebutan," tulis Ismail Fahmi lewat akun X @ismailfahmi.

Baca Juga: Berapa Limit Transfer BritAma X? Ini Daftar Lengkapnya Sesuai Jenis Kartu

Suara.com sudah memperoleh izin dari Ismail Fahmi untuk menjadikan analisis Drone Emprit sebagai bahan berita ini.

Ia mengungkapkan kalau tagar #nazarpemilu ini bermula dari akun Twitter Imre Nagi. Dia membuat nazar yang menyatakan bakal menyelenggarakan bootcamp gratis yang intensif tentang software instrumentasi selama satu bulan untuk 10 orang setiap akhir pekan apabila pasangan Prabowo-Gibran kalah.

"Cuitan ini mendapat banyak interaksi, dengan 232 balasan, 2.5K retweet, dan 6.2K suka. Ini menunjukkan bahwa tweet tersebut berperan dalam tren yang terlihat di grafik," lanjut dia.

Janji warganet ini terbagi dalam dua kubu. Pertama nazar itu berlaku apabila paslon 01 menang, yang berarti kubu Anies-Muhaimin.

Sementara kubu kedua berjanji jika pasangan calon 02 kalah, yang berarti Prabowo-Gibran. Namun janji ini lebih condong ke kubu pertama, yakni 'Jika 01 Menang'.

Baca Juga: Proses Penangkapan Saipul Jamil di Jalan Dinilai Berlebihan, Memang Prosedurnya Gimana?

Ismail Fahmi juga menjabarkan soal nazar pemilu yang paling banyak disorot warganet Twitter.

"Akun dengan nama @selamatinaja menawarkan untuk memilih 10 siswa SMA atau kuliah untuk mentoring 1 on 1 tentang bagaimana mendapatkan beasiswa, yang mencakup menulis esai, wawancara, hingga personal branding. Pengguna ini menyebutkan lulus dari ITB dengan tiga beasiswa dan mengajak untuk melakukan perubahan. Tweet ini mendapat 13,2 ribu suka dan 445 balasan," tulis Ismail.

"Pengguna @sweetmatchax membuat thread tentang apa yang akan dilakukan jika Prabowo Gibran kalah, yaitu bagi-bagi hadiah yang bermanfaat. Tweet ini mendapat 12,2 ribu suka dan 248 balasan," katanya.

"@imrenagi menyatakan akan mengadakan bootcamp intensif gratis mengenai software instrumentation untuk 10 orang setiap akhir pekan selama satu bulan jika Prabowo Gibran kalah. Tweet ini mendapat 6,2 ribu suka dan 232 balasan," lanjutnya lagi.

Berikut kumpulan janji warganet di nazar pemilu apabila jagoannya menang Pilpres 2024 sebagaimana yang dianalisis Drone Emprit:

  • Memberikan kelas atau pelatihan gratis, seperti kelas UX Research, pelatihan riset pasar, pelatihan baca Alquran, dan pelatihan design thinking for business.
  • Memberikan bantuan atau sumbangan, seperti memberikan mukena dan sarung untuk masjid/mushola, potong kambing, dan berbagi makanan kepada panti asuhan.
  • Memberikan mentorship atau bimbingan, seperti mentoring lomba hackathon, mentoring mahasiswa yang menulis skripsi tentang marketing, dan coaching karir dalam bidang pemasaran.
  • Memberikan barang atau hadiah, seperti buku, kopi susu dingin, dan produk makanan dari UMKM.

Lebih lanjut Ismail Fahmi menyimpulkan, tagar #nazarpemilu ini adalah sarana untuk menyampaikan harapan, dukungan, dan komitmen publik kepada jagoannya di Pilpres 2024.

"Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam pemilihan presiden dengan cara yang kreatif dan bermanfaat," simpul Ismail Fahmi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI