"Karena kendala-kendala dalam proses pengerjaan skripsi dan ketakutan mereka dalam menghadapi sidang skripsi tersebut, survei kami mengungkap bahwa tidak sedikit mahasiswa yang nekat melakukan berbagai kecurangan demi menyelesaikan skripsi dan memperoleh gelar Sarjana," beber Jonathan.
Kecurangan-kecurangan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir adalah memanipulasi data (45 persen), menggunakan jasa joki skripsi (26 persen), meniru skripsi orang lain (16 persen), dan mengambil judul skripsi orang lain (24 persen).
Jonathan menyebut kalau proses pengumpulan data menjadi sebuah tantangan bagi para mahasiswa.
"Padahal tingkat validitas dan reliabilitas data merupakan kunci untuk mendapatkan data yang berkualitas," tandasnya.