Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan alasan kenapa proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G yang dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemenkominfo (BAKTI Kominfo) terkendala di Papua.
"Pembangunan BTS di Papua menghadapi kendala geografis seperti wilayah pegunungan dan lembah. Di samping itu, penyebaran penduduk di Papua tidak merata," ungkap dia, dikutip dari siaran pers Kominfo, Minggu (31/12/2023).
Menkominfo Budi Arie sendiri telah meresmikan proyek pembangunan BTS 4G BAKTI Kominfo berjumlah 4.990. Namun masih ada 630 BTS 4G yang belum selesai dan bakal dirampungkan pada semester satu tahun 2024.
“Medannya menantang dan kondisi penduduknya terlalu tersebar. Misalnya, ada 20 orang di atas gunung sini, gunung sana. Tersebar penduduknya," imbuh dia.
Kendati begitu Budi Arie menegaskan pemerintah bakal terus berupaya melakukan pemerataan akses digital bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk penduduk di Papua.
"Biar bagaimanapun siapapun kan harus punya akses konektivitas,” ucapnya.
Ia memaparkan, Kominfo akan menerapkan pendekatan khusus untuk mengatasi kendala geografis dan penyebaran penduduk di wilayah Papua dalam pembangunan infrastruktur digital.
Menurutnya, teknologi satelit dengan jaringan kabel maupun gabungan keduanya bisa diterapkan di wilayah yang berbeda-beda kondisi geografisnya.
“Enggak bisa di Indonesia ini, negara yang besar pilihan hanya satu teknologi, harus kombinasi. Kota pakai kabel gitu kan, kalau sudah daerah 3T, satelit pilihannya,” urai Budi Arie.
Baca Juga: Kominfo Bantah Proyek Pembangunan BTS 4G Ditolak Warga
Menkominfo menjelaskan, penyediaan internet gratis sangat memungkinkan dilaksanakan pemerintah. Selain program pembangunan BTS 4G di daerah 3T, upaya pemerintah menyediakan akses internet berkualitas juga dilakukan di daerah perkotaan.