Suara.com - Sejak diperkenalkan, Threads Instagram milik Meta menjadi salah satu pesaing paling serius bagi X (dulunya Twitter). Platform tersebut mencapai 100 juta pengguna hanya dalam lima hari.
Meskipun sebagian besar peningkatannya berasal dari integrasi mendalam dengan Instagram, namun ini masih merupakan pencapaian yang luar biasa.
Kehadirannya membuat banyak pengguna membandingkan platform sosial media mana yang lebih baik, karena Threads dan X terlihat serupa.
Berikut ini ulasan X Twitter vs Threads Instagram:
Baca Juga: Cara Menggunakan WhatsApp di Apple Watch
1. Platform
Thread tersedia di iOS, Android, dan web. Versi webnya sedikit tertinggal dalam hal fitur, tetapi masih bisa menutupi kekurangannya.
Di sisi lain, X tersedia di iOS, Android, Windows, macOS, dan web, dengan kesamaan fitur yang lengkap.
2. Batas karakter
X memulai dengan batas 140 karakter, meningkatkannya hingga 280 karakter per tweet, dan 10.000 karakter untuk pelanggan X Premium.
Baca Juga: Platform X Milik Elon Musk Diblokir di China dan Bikin Heboh
Batasan X Premium cukup besar, tetapi pengalaman dengan tweet yang lebih panjang dari 280 karakter agak buruk karena pengguna tidak dapat melihat konten lengkap dalam tampilan tweet di timeline, sehingga harus mengklik tweet ke halamannya sendiri,
Hal ini menjadi pertimbangan bagi pengguna. Oleh karena itu, banyak pengguna masih menggunakan tweet 280 karakter secara default.
Di sisi lain, Threads memiliki batas 500 karakter. Tidak ada fitur teks tambahan seperti X Premium. Dengan 500 karakter tersebut memungkinkan pengguna mengekspresikan hampir dua kali lebih banyak per postingan.
3. Tampilan timeline dan pengurutan
X adalah platform yang matang, sehingga menawarkan beberapa cara berbeda untuk menyesuaikan konten yang ingin dilihat.
Selain tampilan timeline standar, pengguna juga mendapatkan tab "following" yang membatasi konten hanya untuk orang-orang yang pengguna ikuti serta kemampuan untuk membuat daftar dan memilih pengurutan kronologis.
Fitur-fitur tersebut mungkin terlihat remeh, namun sangat berguna untuk mempersonalisasi platform media sosial.
Sebagai perbandingan, Threads hanya memiliki dua tampilan, yaitu timeline standar yang hanya berupa satu daftar besar semua orang yang pengguna ikuti yang tercampur dengan konten yang direkomendasikan dan tampilan following yang berupa pengikut pengguna.
Jika pengguna memiliki aktivitas tinggi dalam menggunakan media sosial, pengguna mungkin akan mudah tersesat dalam lautan konten di Threads tanpa adanya bantuan alternatif untuk memfilter.
4. Fitur draft
X memiliki fitur Draft, yang sama sekali tidak dimiliki oleh Threads. Ini mungkin terlihat seperti masalah kecil, namun berdampak besar pada pengalaman pengguna.
Banyak pengguna menggunakan Draft untuk menuangkan pemikiran yang spontan dan lebih memilih untuk menahan konten sampai pengguna dapat menyelesaikan ide tersebut.
5. Menjadwalkan postingan
X dulu memungkinkan pengguna menjadwalkan postingan melalui antarmuka Tweetdeck, namun fitur tersebut kini hanya tersedia di X Premium.
Sedangkan Threads tidak memiliki fitur penjadwalan. Pengguna sebenarnya dapat menjadwalkan postingan dan cerita Instagram melalui Meta Business Suite, namun fitur tersebut belum mengintegrasikan Threads ke dalam cakupannya.
6. Direct Messages
X memiliki fitur Direct Message tangguh yang sebagian besar berfungsi untuk perpesanan dalam aplikasi.
Sedangkan Threads tidak memiliki fitur Direct Message, sehingga pengguna tidak dapat melakukan percakapan pribadi di platform. Jika ingin mengirim pesan kepada seseorang, maka pengguna harus mengirimkannya di Instagram.
7. Penanganan misinformasi
X memiliki fitur Community Notes untuk mengatasi misinformasi. Komunitas diberdayakan untuk memeriksa fakta postingan viral, menambahkan konteks yang sangat dibutuhkan.
Thread tidak memiliki fitur yang sesuai untuk mengatasi misinformasi. Meta belum membagikan rencana fitur apa pun yang akan hadir di platform.
Sebagai platform yang baru diluncurkan, sangat wajar jika Threads masih memiliki banyak kekurangan. Namun, bukan berarti Threads tidak memiliki masa depan.
Integrasi yang mendalam akan menghasilkan keuntungan bagi para pembuan konten yang sudah mapan di media sosial Meta. Hanya masalah waktu sebelum Meta mulai menghadirkan fitur-fitur pelengkap seperti di X.