Suara.com - Intel berencana membangun pabrik chip terbarunya di Israel senilai 25 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 384 triliun. Pembangunan pabrik Intel ini pun ikut didukung pemerintah setempat.
Adapun dukungan tersebut berupa dana hibah yang diberikan pemerintah Israel sebanyak 3,2 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 49 triliun untuk membangun fasilitas itu di Kiryat Gat, sebuah kota di selatan Israel.
Sumbangan pemerintah ini diumumkan tak lama usai kelompok Hamas asal Palestina menyerang wilayah di Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, dikutip dari Gadgets360, Rabu (27/12/2023).
"Ini bagian penting dari upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih kuat, di samping investasi manufaktur perusahaan yang sedang berjalan dan terencana di Eropa dan Amerika Serikat," tulis Intel dalam pernyataannya.
Baca Juga: Nvidia Sumbang Rp 231 Miliar ke Israel, Donasi Terbesar Sepanjang Sejarah
Kerja sama Intel dan Israel ini juga terjadi pada pembelian barang dan jasa. Diketahui Intel berkomitmen untuk menyiapkan 60 miliar Shekel atau Rp 254 triliun dari pemasok Israel.
Pabrik chip baru Intel ini nantinya bakal menampung ribuan pekerja baru dari Israel. Pabrik itu bakal dibuka pada tahun 2027 dan beroperasi hingga 2035.
Untuk diketahui, Intel memiliki empat lokasi pengembangan dan produksi di Israel. Fasilitas ini sudah mempekerjakan hampir 12.000 karyawan.
Juni 2023 lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kalau Intel bakal membangun pabrik chip baru senilai 25 miliar Dolar AS di Israel.
Namun saat itu Intel masih menolak mengomentari pernyataan Netanyahu.
Baca Juga: 9 Idol K-Pop Dituding Dukung Israel, Ketahuan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
Perusahaan prosesor ini hanya mengklaim kalau Intel sedang memperluas lokasi untuk fasilitas di Israel.