Suara.com - Sony berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ke para karyawan yang bekerja di studio game miliknya. Isu PHK massal ini muncul usai Sony diserang hacker (peretas) beberapa waktu lalu.
Aksi hacker ini terjadi di Insomniac Games, sebuah pengembang video game yang juga bagian dari PlayStation Studios, divisi pengembang game dari Sony Interactive Entertainment (SIE).
Hacker tersebut membobol data game Marvel's Wolverine berkapasitas 1,67 TB yang terdiri dari 1,3 juta file berisi foto dan video game Wolverine. Padahal permainan itu dijadwalkan rilis tahun 2030.
Tak hanya itu, kebocoran data itu kemungkinan juga berisi informasi penting seperti kontrak perusahaan hingga berkas pegawai seperti scan paspor, dikutip dari IGN, Senin (25/12/2023).
Kelompok hacker ini bakal tetap menjaga kerahasiaan data, asalkan Insomniac Games sanggup menebusnya dengan 50 Bitcoin atau sekitar 2 juta Dolar AS (Rp 30 miliar).
Nah kejadian inilah yang diduga jadi alasan Sony untuk melakukan PHK ke salah satu studio game di bawah naungannya. Sayang pihak Sony maupun Insomniac belum memberikan komentarnya.
Di sisi lain, muncul sebuah dokumen yang menyebut kalau Sony akan melakukan efisiensi ke Insomniac. Perusahaan asal Jepang itu meminta 50-70 karyawan Insomniac dipecat, khususnya mereka yang bekerja mengembangkan game Wolverine dan Spiderman-3.
PHK Sony ini kemudian dilanjutkan dengan pergantian staf baru, yang mana tim dan anggota baru akan diumumkan di kemudian hari.
Ini bukan kali pertama Sony melakukan PHK kepada studio game di bawah divisi SIE. Efisiensi itu sebelumnya terjadi di Media Molecule, Bungie, hingga Naughty Dog.
Baca Juga: Remaja Autis Pelaku Hacker GTA 6 Resmi Dipenjara Seumur Hidup